Kaleidoskop 2016: 7 Peristiwa Menghebohkan Kaitan Pendeta di Indonesia



Selama 2016, terdapat sejumlah peristiwa yang menghebohkan dunia kekristenan di tanah air. Sebagian diantaranya ada kaitan dengan pendeta. 

Mulai dari kematian Pendeta Petrus Agung hingga kasus hukum seorang pendeta yang menggugat Sinode GBI, semua terjadi pada tahun ini. 

Jawaban.Com telah merangkumkannya dalam 7 peristiwa menghebohkan kaitan pendeta di Indonesia pada 2016. 


Salah satu gereja yang berada di kawasan Kalijodo, Cakung, Jakarta, Gereja Bethel Indonesia (GBI) Kalijodo turut menjadi sasaran penggusuran yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. 

Sang Gembala Sidang, Pendeta Timotius Sutomo mengaku bersedia dan siap apabila gedung yang telah berdiri sejak 48 tahun itu diratakan dengan tanah seperti yang lain. 

“Pada hari ini sebelum bangunan ini tidak ada lagi tapi kita masih punya satu kali kesempatan (beribadah). Kita masih punya iman bahwa Tuhan masih menyediakan tempat. Keadaan boleh berubah tapi kita enggak selesai di sini, kita enggak berakhir di sini,” ucap Timotius dalam khotbah ibadah terakhir di hadapan jemaat GBI Kalijodo, seperti dilansir Satuharapan.com, Minggu (28/2).


Dunia kekristenan di tanah air kehilangan dua orang yang dikenal berintegritas dan setia dalam melayani Tuhan. Pendeta Dr. Chris Marantika, Thd., DD dan Pendeta Dr. Petrus Agung Purnomo telah dipanggil menghadap sang pencipta dalam waktu yang berdekatan. 

Pendeta Chris Marantika menghembuskan nafas terakhir pada 13 Maret 2016 pukul 02:00 WIB, sedangkan Pendeta Petrus Agung menutup mata selamanya pada 13 Maret 2016 pukul 23:00 WIB. 


Indahnya toleransi dan keberagaman di Indonesia yang dapat saling mengisi satu sama lain, tercermin dari Bimbo, grup musik religi Islami asal kota Bandung yang cukup legendaris di jagat musik lawas negeri ini. Karakter vokal mereka bertiga yaitu Muhammad Samsudin Dajat Hardjakusumah (Sam), Darmawan Dayat Hardjakusumah (Acil) dan Jaka Purnama Dajat Hardjakusumah (Jaka) yang sangat kuat dan khas, sedikit banyak berkat polesan seorang Pendeta Kristen bernama John Patirane. 

“Saya belajar nyanyi sama beliau. Bimbo itu tiga suara bisa diatur jadi bagus. Saya tenor, Acil bariton dan Jaka suara satu. Kami dilatih sampai benar-benar dapat harmoni," kata Sam kepada CNNIndonesia.com, dirilis Jumat, (01/07/2016).


Tak terima atas kebohongan yang disampaikan, pihak Pesantren Tebuireng akhirnya melakukan klarifikasi kepada pendeta Ruth dan memastikan kebenaran kabar tersebut. “Berdasarkan hasil temuan Tim Klarifikasi yang bertemu dengan Pdt Ruth Ewin dan pihak Gereja Yakin Hidup Sukses (YHS) Blitar, pengakuan Pendeta Ruth Ewin itu sebuah kebohongan,” ucap koordinator Tim Klarifikasi, H Luqman Hakim, seperti dikutip Gatra.com, Jumat (1/7).

Pengurus Gereja YHS Blitar Pendeta Daniel Soebianto menegaskan bahwa kasus tersebut telah selesai. ““Itu sudah clear, itu sudah tidak ada masalah, kalau dibahas lagi bisa masalah lagi. Itu cuma kesalahan dalam upload dan bukan kehendak kami, karena itu tidak perlu diperpanjang lagi, karena sudah selesai kok,” terang pendeta Daniel.


Pendeta Darwin Lumbangtobing akhirnya menjadi pimpinan tertinggi atau Ephorus Sinode Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) 2016-2020, setelah dalam proses pemungutan suara putaran kedua di Sidang Sinode Godang HKBP ke-63, Kamis malam (15/9/2016) mengungguli kontestan yang merupakan kandidat serius Ephorus, Pendeta Robinson Butarbutar atau akrab disapa Robin. Darwin sendiri dalam perolehan suara mendapat 924, sementara Robin mendapat 641, juga 7 suara yang dinyatakan batal. 


Pendeta Amos Sudarmanto yang melakukan langkah hukum dengan menggugat Sinode Gereja Bethel Indonesia sebesar 15 Milyar, dinilai telah melakukan perbuatan amoral atau asusila, yaitu perselingkuhan. Hal itu diterangkan kuasa hukum GBI dari Lembaga Bantuan Hukum Bethel (LBH Bethel). Tindak perselingkuhan itulah yang membuat Sinode GBI mengambil kebijakan untuk memecat Pendeta Amos.


Saat menyampaikan nota pembelaan dari terdakwa pembunuhan Wayan Mirna Salihin, Jessica Kumala Wongso, Otto Hasibuan, penasehat hukum terdakwa menyebut nama Pendeta Erastus Sabdono sebagai salah seorang yang bersimpati kepada pihaknya dengan mengirimkan sebuah buku untuk dibaca Jessica.

Otto menyebut nama Erastus saat mengungkapkan banyaknya dukungan yang didapat selama masa persidangan, meskipun mengatakan banyak juga cercaan yang datang.

Itulah 7 peristiwa menghebohkan kaitannya dengan pendeta di Indonesia selama tahun 2016. 

Catatan kecil: Semua berita di atas telah dipublikasikan di Jawaban.Com dengan judul yang sama.

Sumber : Jawaban.Com
www.ayeey.com www.resepkuekeringku.com www.desainrumahnya.com www.yayasanbabysitterku.com www.luvne.com www.cicicookies.com www.tipscantiknya.com www.mbepp.com www.kumpulanrumusnya.com www.trikcantik.net

Natal di Aleppo,Umat Kristen Merayakan Ditengah Puing-puing Gereja



Umat Kristen di Suriah akhirnya bisa merayakan kembali Natal dan mengadakan misa Natal setelah pasukan Presiden Bashar al-Assad kembali menguasai kota Aleppo. Di gereja 'The Old City's Saint Elias Cathedral', misa Natal berlangsung hikmat sekalipun atap sudah runtuh terkena hujaman roket.

Ibadah Natal tersebut merupakan pertama kalinya sejak konflik terjadi di Suriah selama lima tahun. Lebih dari 4000 tentara pemberontak telah meninggalkan kota Aleppo karena terdesak oleh tentara pemerintah yang kemudian mengambil alih kota tersebut. 

Dalam Natal kali ini, Presiden Bashar al-Assad dan istrinya hadir dan menemui anak-anak yatim piatu dalam komunitas Kristen tersebut. 

Natal di tengah reruntuhan juga terjadi di Irak

Selain di Suriah, negara tetangga mereka Irak juga menggelar ibadah natal di gereja Mar Shimoni di Mosul. Gereja tersebut pertama kalinya menyelenggarakan ibadah kembali sejak tahun 2014 karena wilayah tersebut diserang dan dikuasai oleh kelompok teroris ISIS. 

Dua kota yang penduduknya banyak orang Kristennya yaitu Bartella dan Qaraqosh baru-baru ini juga berhasil dibebaskan.

Konflik di Suriah dan Irak, membuat jutaan orang mengungsi, kehilangan sanak saudara dan orang-orang terkasih. Walau demikian, hal itu tidak membuat mereka melupakan untuk memperingati kelahiran Sang Juru Selamat, yaitu Yesus Kristus. Mari di momen Natal ini kita berdoa bagi umat Kristen di Timur Tengah, mereka yang dirundung konflik, peperangan dan teror agar tetap kuat dan bersukacita di dalam Tuhan serta terus menjadi terang dan garam dimanapun Tuhan memimpin mereka. 

Sumber : Dailymail.com/jawaban.com
www.ayeey.com www.resepkuekeringku.com www.desainrumahnya.com www.yayasanbabysitterku.com www.luvne.com www.cicicookies.com www.tipscantiknya.com www.mbepp.com www.kumpulanrumusnya.com www.trikcantik.net

Kaleidoskop 2016: 7 Peristiwa Menghebohkan Kekristenan Internasional



Seperti halnya di Indonesia, selama 2016, banyak peristiwa kekristenan di luar negeri yang menarik perhatian. Mulai dari Presiden Iran Hassan Rousani yang minta didoakan oleh Paus Fransiskus sampai dengan pertobatan seorang Selena Gomez, semua kejadian itu diangkat oleh Jawaban.Com.

Berikut adalah 7 kejadian menghebohkan dunia kekristenan internasional sepanjang 2016.


Presiden Iran Hassan Rouhani berkunjung ke Vatikan dan menemui Paus Fransiskus pada Selasa (26/1) waktu setempat. Kunjungan ini dilakukan usai pencabutan sanksi internasional Iran, setelah kesepakatan nuklir dengan negara-negara Barat diterapkan.

“Saya berterima kasih atas kunjungan Anda dan saya mengharapkan perdamaian”, ungkap Paus Fransiskus kepada Rouhani di akhir pertemuan keduanya, seperti yang dilansir dari AFP (27/1).

“Saya minta Anda mendoakan saya”, balas Rouhani dengan senyuman.


Sebuah harapan baru bagi mantan pemeluk salah satu agama yang diakui di Malaysia untuk memeluk agama barunya, yakni agama Kristen. Pada Februari lalu, pengadilan setempat memutuskan bahwa Rooney Rebit, 41 tahun, diidentitaskan beragama Kristen.


Gereja tembus pandang di Santa Maria Maggiore, Siponto, Italia sengaja dibangun dalam wujud transparan. Konon katanya, gereja ini merupakan bayangan dari kemegahan basilika yang pernah ada sebelumnya di sana.


Setiap harinya Kim Chung-seong, pria asal Korea Utara sekaligus missionaris ini meluangkan waktunya mengudara lewat program radio ‘Hello from Seoul, the Republic of Korea’ untuk memberitakan injil kepada rakyat Korea Utara. Lewat program campuran musik rohani dan berita ini, Chung-seong berupaya membawa kaum setanah airnya hidup dalam Tuhan.


Tempat pembaringan Yesus di Gereja Makam Kudus di Kota Tua Yerusalem diperlihatkan kepada publik untuk pertama kalinya setelah berabad-abad lamanya terkubur dengan batu marmer. Pembaringan Yesus yang terbuat dari lempengan batu asli itu diakui sebagai tempat pembaringan tubuh Yesus setelah penyaliban-Nya.


Korea Utara terkenal karena rezim komunis dan tindakan penganiayaan terhadap orang-orang Kristen. Namun, gereja bawah tanah di negara tersebut memberikan sebuah pesan yang mengejutkan bagi umat Kristen yang berada di Amerika Serikat.


Salah satu selebritis muda dunia yang punya banyak penggemar,Selena Gomez mengakui bahwa selama ini dirinya mengalami kehancuran hidup yang membuatnya sempat depresi dan frustasi. Dirinya mengaku akan mengambil cuti panjang, bertobat dan mendekatkan diri pada Tuhan.

Itulah 7 peristiwa menghebohkan dunia kekristenan internasional sepanjang 2016.

Catatan kecil: Semua berita di atas telah dipublikasikan di Jawaban.Com dengan judul yang sama.

Sumber : Jawaban.Com
www.ayeey.com www.resepkuekeringku.com www.desainrumahnya.com www.yayasanbabysitterku.com www.luvne.com www.cicicookies.com www.tipscantiknya.com www.mbepp.com www.kumpulanrumusnya.com www.trikcantik.net

Warga Kristen Mosul Kembali Rayakan Malam Natal


Warga di sekitar kota Mosul di Irak merayakan malam Natal hari Sabtu (24/12) dengan penjagaan pasukan keamanan. Ini adalah perayaan pertama setelah lebih dari dua tahun wilayah itu dikuasai ISIS yang melakukan kekerasan pada umat Kristen. (Foto: dari Al Ahram)


Umat Kristen Irak kembali mengikuti ibadah Malam Natal pada hari Sabtu (24/12) di sebuah gereja di dekat kota Mosul, pertama kalinya setelah wilayah itu pada tahun 2014 dikuasai kelompok ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah), dan direbut kembali oleh pasukan Irak.

Kelompok ISIS menghancurkan salib di gereja Mar Shimoni di kota Bartalla dan membakarnya. Para relawan bekerja beberapa hari untuk siap ibadah yang pertama diadakan dalam lebih dari dua setengah tahun.

"Kami ingin menyampaikan pesan bahwa kita tinggal di negara ini dan bahwa ini adalah akar dan asal-usul kami," kata Yaqub Saadi, imam gereja itu, dikutip AFP.

Kelompok ISIS menguasai Bartalla dan wilayah lain di barat Baghdad pada musim panas 2014. Mereka menghadapkan umat Kristen dengan pilihan yang suram untuk konversi menjadi Muslim, membayar pajak, melarikan diri atau dibunuh.

Kota itu direbut kembali sebagai bagian dari operasi militer besar-besaran untuk merebut kembali kota Mosul di Provinsi Ninine, basis terakhir ISIS di Irak.

Umat Kristen datang dengan bus dari Irbil, ibu kota Kurdi Irak ke Bartalla untuk merayakan malam Natal yang diselenggarakan dengan penjagaan pasukan keamanan di sekitar gereja. Kota itu masih diwarnai oleh banyaknya bangunan yang hancur dan grafiti oleh kelompok ISIS.

Bagi orang Kristen dari Bartalla, ibadah kali ini merupakan pengalaman yang sangat emosional. "Saya tidak pernah bisa menggambarkan ... kebahagiaan kami dan semua. Kami merasa seperti hidup kembali," kata Yaqub.

"Kami merasa bahwa salib kami masih di leher kami. Tidak ada yang bisa mengambilnya dari kami," katanya.

Letnan Jenderal Abdulghani al-Assadi, seorang komandan senior pada pasukan elite kontra terorisme, menghadiri ibadah itu bersama Nawfal Hammadi, gubernur Nineveh, di mana Bartalla berada.

Sekelompok tentara Amerika juga datang, tapi menghadapi beberapa kesulitan ketika salah satu kendaraan lapis baja berat mereka terjebak jalan berlumpur di dekat gereja.

Bartalla dan daerah-daerah Kristen lain di sekitar Mosul telah direbut kembali dari ISIS, namun warga belum bisa pulang, karena banyak bom yang ditanam oleh militan ISIS menjadi ancaman dan pelayanan publik dasar masih perlu dipulihkan.

Yaqub mengatakan bahwa meskipun rumahnya di Bartalla hancur, dia masih berharap untuk kembali. "Insya Allah, saya akan kembali," katanya.

Sementara itu, Uskup Mussa Shemali dari Gereja Asyiria sebelum ibadah malam Natal di gereja Mar Shimoni mengungkapkan bahwa ibadah kali ini sebagai campuran antara kesedihan dan kebahagiaan.

‘’Kami sedih melihat apa yang dilakukan di tenpat-tempat suci kami oleh warga negara kami sendiri, tetapi pada saat yang sama kami senang untuk merayakan ibadah pertama dalam dua tahun,’’ katanya seperti dikutip Iraqi News.

Wilayah Niniwe merupakan komunitas Kristen paling kuno di Irak yang telah ada lebih dari 2000 tahun.

Sementara itu, seorang ibu berusia 52 tahun yang mengungsi ke Irbil, Sharook Tawfik, mengatakan, ‘’Ini hari terbaik dalam hidup saya. Kadang-kadang saya berpikir itu tidak akan pernah terjadi lagi.’’

Diperkirakan masih ada satu juta orang yang tinggal di wilayah kota yang masih dikuasai militan ISIS. Mereka dijadikan perisai manusia untuk menghadang serangan pasukan Irak, dan menjadi kesulitan untuk pembebasan penuh kota Mosul.

sumber : satuharapan.com
www.ayeey.com www.resepkuekeringku.com www.desainrumahnya.com www.yayasanbabysitterku.com www.luvne.com www.cicicookies.com www.tipscantiknya.com www.mbepp.com www.kumpulanrumusnya.com www.trikcantik.net

Keras, Ini Kritik Paus Fransiskus soal Natal Tahun Ini



Pemimpin Vatikan, Paus Fransiskus mengeluarkan kritik keras mengenai perayaan Natal tahun ini. Menurutnya Natal saat ini, Tuhan kerap dikesampingkan karena umat terobsesi membeli hadiah, makanan, dan semua yang terkait dengan diri sendiri.

Paus menghimbau agar umat perlu untuk lebih rendah hati. "Jika ingin merayakan Hari Natal yang sesungguhnya, kita harus merenungkan kalimat ini: Tuhan selalu ada di tiap kehidupan kita," kata Paus saat misa di Baisilika Santo Petrus, Vatikan, Sabtu (24/12/2016), dikutip dari Reuters.

Dirinya menyebut, masih banyak rakyat dunia yang menghadapi kelaparan, terancam bahaya di jalur pengungsi, dan pemboman di sejumlah kota di Suriah, seperti di Aleppo, termasuk penderitaan anak-anak yang terus berlanjut. Untuk itulah dirinya merasa perlu untuk mendesak dunia agar memberikan rasa kasih terhadap para pengungsi. "Dunia semacam itu telah menyandera Natal, sehingga perlu dibebaskan.”

Saat mengingatkan bahwa Yesus adalah seorang pengungsi. Paus Hari Natal adalah kerendahan hati, kesederhanaan, dan misteri. "Kelahiran Yesus disangkal oleh beberapa pihak, dan diabaikan oleh yang lainnya. Hari ini sikap acuh tak acuh semacam itu dapat kembali terjadi jika Natal hanya sekadar perayaan belaka, sehingga rasa syukur terhadap Tuhan kerap dikesampingkan, kita lebih terpaku membeli hadiah mewah, tetapi abai terhadap mereka yang terpinggirkan.”

Misa dalam pengamanan tingkat tinggi dengan dihadiri 10.000 orang tersebut digelar setelah sejumlah serangan teror di Eropa, baru-baru ini.

sumber : jawaban.com
www.ayeey.com www.resepkuekeringku.com www.desainrumahnya.com www.yayasanbabysitterku.com www.luvne.com www.cicicookies.com www.tipscantiknya.com www.mbepp.com www.kumpulanrumusnya.com www.trikcantik.net

Ketika Ucapan Natal Pertama Datang dari Umat Muslim


Ilustrasi. Jemaat GKI Yasmin dan HKBP Filadelfia sedang kebaktian Natal di seberang Istana Merdeka, hari Minggu (25/12). (Foto: Dok. satuharapan.com/Dedy Istanto)

Natal, adalah hari raya yang paling dinanti bagi umat Kristiani di seluruh penjuru dunia. Lahirnya Kristus, Sang Raja Damai tentu merupakan momentum umat Kristiani untuk instropeksi diri dan lahir kembali sebagai pribadi yang baru.

Memasuki bulan Desember biasanya perdebatan mengenai boleh atau tidaknya mengucapkan selamat Natal oleh umat Muslim mulai ramai diperbincangkan. Apalagi di era digital seperti sekarang ini di mana media sosial menjadi sarana untuk adu debat opini publik. Selain mengucapkan ‘Selamat Hari Natal’ yang terus menjadi perdebatan yang tak ada habisnya, belakangan ini Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga mengeluarkan fatwa terkait haramnya menggunakan atribut Natal bagi umat Muslim. Bahkan fatwa ini membuat salah satu organisasi masyarakat (ormas) melakukan razia di beberapa pusat perbelanjaan di Indonesia yang membuat resah masyarakat.

Beberapa pihak seperti Wakil Presiden Jusuf Kalla, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD dan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin angkat bicara soal fatwa MUI yang menjadi perdebatan di kalangan publik. Menurut mereka, fatwa tersebut sifatnya tidak mengikat dan tidak memiliki kekuatan hukum. Jadi, umat Muslim memiliki pilihan untuk menentukan sikap.

Ucapan ‘Selamat Hari Natal’ dari umat Muslim menjadi hal yang ‘mahal dan berharga’ untuk dijumpai. Tapi, apa yang terjadi ketika ucapan itu pertama kali datang dari umat Muslim?

Yudi Latif, seorang cendekiawan muda dan Ketua Pusat Studi Islam dan Kenegaraan Indonesia mengucapkan ‘Selamat Natal’ kepada Pendeta Martin Lukito Sinaga, Dewan Redaksi Satuharapan.com. Kepada satuharapan.com, Pdt. Martin mengatakan, Yudi adalah orang pertama yang mengucapkan ‘Selamat Natal’ kepadanya melalui pesan singkat.

“Bpk Pendeta Martin yang budiman. Saat langit mendung dikepung awan curiga, bumi rentan diterjang banjir kebencian, momen "Natal" semoga memulihkan kembali daya kuratif cinta. "Cintailah satu sama lain," sabda Yesus dalam Perjanjian Baru (Yohanes 13:34). Cinta adalah obat bagi hati yang sakit, lilin bagi kegelapan, harapan bagi kebuntuan. Selamat Hari Natal dan Tahun Baru! Semoga terlahir kembali dalam bening cinta. (Salam dan doa kami, Yudi Latif sekeluarga),” demikian seperti dikutip dari pesan singkatnya kepada Pdt. Martin, hari Jumat (23/12) di Jakarta.

Selain Yudi Latif, Ketua Pendidikan dan Kebudayaan Majelis Luhur Taman Siswa Yogyakarta, Ki Supriyoko juga mengucapkan salam Natal kepada Pendeta Weinata Sairin melalui pesan singkat.

“Kepada sahabat-sahabat baikku: izinkan saya menghaturkan Selamat Natal 2016 bagi yang merayakan. Semoga Natal kali ini bisa mempertebal kerukunan dan mempererat persaudaraan di antara kita semua. Salam hormat untuk keluarga,” kata dia.

Effendie Choirie, seorang tokoh dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) juga tak ketinggalan mengucapkan selamat kepada Pdt Weinata.

“Selamat natal...semoga damai di hati. Damai di keluarga. Damai di tanah air tercinta Indonesia. Salam hangat EC,” kata dia.

Sofyan Djalil, Menteri Agraria dan Tata Ruang juga mengirimkan pesan serupa. “Bapak Pendeta dan keluarga Selamat Hari Natal semoga kedamaian, dan rahmat Tuhan selalu menyertai kita semua, and all the best for 2017.”

Kemudian Dahnil Simanjuntak, Ketua Pemuda Muhammadiyah pun tak ketinggalan mengirimkan pesan singkat kepada Pdt Weinata: “Selamat merayakan Natal Pak. Semoga selalu sehat dan gembira.”

Meski boleh atau tidaknya mengucapkan ‘Selamat Natal’ bagi umat Muslim kepada umat Kristiani masih menjadi perdebatan, namun bagi beberapa umat Muslim hal itu tak menjadi penghalang untuk mempererat tali silaturahmi antarumat beragama.

Menteri Agama pun berpendapat bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa religius dalam segala bentuk keragamannya. Dia berharap semua pihak dapat mengedepankan sikap saling menghormati dan bertoleransi. Di tengah keberagaman, sikap saling menghargai dan menghormati perbedaan sangat diperlukan, terutama untuk merawat kerukunan dan kedamaian.

"Untuk itu, kita hormati saudara-saudara kita yang tak mengucapkan 'Selamat Natal' atas dasar pemahaman keyakinannya, sebagaimana kita juga hormati mereka yang mengucapkannya," kata Lukman di Jakarta, hari Sabtu (24/12).

"Kita berlapang dada menghormati umat Kristiani yang merayakan Natal, sembari berharap mereka juga dengan penuh kesadaran menghormati sesama saudaranya yang tak merayakan Natal,” kata Lukman.

Bila semua anak bangsa saling menghormati, saling memberi kehormatan kepada yang lain, maka semua akan mendapatkannya. Sebaliknya, bila yang terjadi adalah sikap saling menuntut untuk dihormati, akan muncul pertanyaan tentang siapa yang memberi dan siapa yang mendapatkan.

sumber :satuharapan.com
www.ayeey.com www.resepkuekeringku.com www.desainrumahnya.com www.yayasanbabysitterku.com www.luvne.com www.cicicookies.com www.tipscantiknya.com www.mbepp.com www.kumpulanrumusnya.com www.trikcantik.net

Lagu “Malam Kudus” Tercipta karena Organ Rusak

Silent Night Chapel di Oberndorf, Salzburg, Austria, tempat lagu Malam Kudus pertama kali diperdengarkan, pada 24 Desember petang setiap tahun memperdengarkan lagu tersebut dalam berbagai bahasa. (Foto: Epoch Times)
The Silent Night Chapel (Stille Nacht Kapelle) yang berlokasi di Kota Oberndorf, Salzburg, Austria, menjadi salah satu tempat yang banyak dikunjungi wisatawan dari seluruh penjuru dunia menjelang dan saat Natal. 

Ribuan pengunjung memenuhi areal sekitar Memorial Chapel dan museum di sampingnya. Di tempat itu, pada tanggal 24 Desember setiap tahun, pada petang hari, dengan hanya diterangi lampu hias, dilangsungkan renungan khusyuk. Lagu Malam Kudus dilantunkan dengan irigan gitar, dalam berbagai bahasa, yang memberikan pengalaman tak terlupakan bagi wisatawan, menyatu dalam dunia tanpa batas. Sejak tahun 2002, perayaan itu ditayangkan melalui webcam lokal di Internet.

Tempat itu menjadi monumen yang mengingatkan penciptaan kidung Natal Malam Kudus oleh Joseph Mohr dan komposer Franz Xaver Gruber. Di tempat itu, pada tanggal 24 Desember 1818, Malam Kudus pertama kali dinyanyikan.

Sejak itu, lagu Malam Kudus, yang mengutip dari Wikipedia sudah diterjemahkan ke dalam 140 bahasa, termasuk bahasa Indonesia, dilantunkan. Yayasan Musik Gereja di Indonesia (Yamuger) memasukkan lagu itu dalam Kidung Jemaat, buku himne yang dipakai dalam kebaktian gereja, nomer 92.

Proses penciptaan lagu itu, seperti diceritakan Dr Alfred Simanjuntak (meninggal dunia 25 Juni 2014, Red) dalam buku Kisah Kidung, yang diterbitkan Yamuger, tidak lepas dari sosok Joseph Mohr. Penulis syair lagu ini, kelahiran Salzburg, Austria, pada 1792, sejak usia muda sudah menyanyi di gereja katedral di kota kelahirannya itu. Pada 1815, ia diangkat menjadi imam di gereja Katolik dan melayani beberapa jemaat di wilayah itu.

Pastor Mohr dan Franz Xaver Gruber, guru menyanyi dan pemain organ di kota itu, sering membicarakan belum ada nyanyian yang baik untuk menyemarakkan perayaan Natal. Menjelang suatu perayaan Natal, keduanya bahkan mendapati kenyataan organ di gereja rusak, tidak dapat digunakan. 

Pastor Mohr memutuskan akan mengusahakan satu lagu baru yang tidak perlu iringan organ untuk melantunkannya. Dengan demikian dia berharap jemaat tidak akan kecewa merayakan Natal tanpa iringan organ.

Pastor Mohr membawa syair ciptaannya ke Franz Gruber. Begitu melihat syair itu, Gruber berseru senang, “Ini dia. Ini nyanyian yang pas untuk Natal. Puji Tuhan!”

Gruber pun menulis melodinya yang cocok sekali dengan jiwa syairnya. Mereka menyanyikan lagu baru itu dengan iringan petikan gitar Gruber. Sederhana namun syahdu, mampu menyentuh hati dan jiwa jemaat yang mendengarnya seksama.

Pastor Mohr dan Franz Gruber senang dapat membuat hati anggota jemaat mereka bahagia. Tidak terpikir bagi mereka lagu itu akan meluas, bukan hanya ke seluruh negeri, namun ke seluruh dunia.

Perjalanan lagu itu mendunia berkat andil Karl Maurachen, yang datang memperbaiki organ gereja yang rusak. Ia minta satu lembar salinan dari lagu itu, dan dalam waktu tidak lama lagu itu sudah tersebar di seluruh wilayah Tirol, negara bagian di Austria. Sesudah itu, sekelompok paduan suara anak memperkenalkannya di seluruh Austria dan Jerman.

Malam Kudus, Silent Night dalam bahasa Inggris, atau juga Stille Nacht, Heilige Nacht dalam bahasa Jerman, dinyatakan sebagai warisan budaya takbenda oleh Badan PBB untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan pada tahun 2011. Lagu ini telah direkam oleh sejumlah besar penyanyi dari setiap genre musik. Mengutip dari Wikipedia, versi yang dinyanyikan oleh Bing Crosby (meninggal 14 Oktober 1977, Red) adalah rekaman tunggal (single) terlaris ketiga sepanjang masa.

sumber : satuharapan.com
www.ayeey.com www.resepkuekeringku.com www.desainrumahnya.com www.yayasanbabysitterku.com www.luvne.com www.cicicookies.com www.tipscantiknya.com www.mbepp.com www.kumpulanrumusnya.com www.trikcantik.net

Kereta Api Natal Sebarkan Pesan Toleransi di Pakistan


Ilustrasi. Seorang petugas berjaga di depan sebuah gerbong kereta Natal. (Foto: newvision.co.ug)

Sebuah rangkaian kereta api bertema Natal pada Kamis (22/12) berangkat mengelilingi sejumlah kota di Pakistan dalam upaya untuk mempromosikan toleransi di negara yang mayoritas Muslim tersebut.

Seperti diberitakan newvision.co.ug, hari Kamis (22/12), gerbong dalam rangkaian kereta api tersebut dihiasi lampu Natal dan tiruan manusia salju, yang menggambarkan momen penting yang dirayakan umat Kristiani tersebut.

Menurut keterangan resmi, dengan kehadiran kereta tersebut pemerintah berharap mengubah pola pikir di Pakistan, karena di negara tersebut sering terjadi serangan dan penganiayaan terhadap penganut agama minoritas.

“Ini adalah sebuah lambang dari toleransi, semua orang akan merayakan Natal bersama-sama," kata Menteri Hak Asasi Manusia Pakistan, Kamran Michael mengatakan kepada AFP dan dikutip kembali newvision.co.ug hari Kamis (22/16).

Michael menambahkan masyarakat diperkenankan naik kereta tersebut. 

Penganut Kristiani di Pakistan diperkirakan berjumlah 1,6 persen dari 200 juta orang Pakistan. Umat Kristiani telah lama menghadapi diskriminasi sehingga banyak dari mereka yang tidak mendapat pekerjaan, atau dibayar dengan rendah dan menjadi sasaran tuduhan penghujatan yang dibuat-buat.

Kereta tersebut berangkat hari Kamis (22/12) dari Islamabad ke Peshawar, ibu kota provinsi Khyber Pakhtunkhwa yang terletak di barat laut, dan akan melakukan perjalanan ke Lahore pada hari Natal (25/12), sebelum berangkat ke Karachi selatan pada tanggal 1 Januari.

Diskriminasi dan kekerasan terhadap minoritas agama adalah hal yang lumrah di Pakistan, di negara tersebut jumlah populasi Muslim lebih dari 90 persen. 

Seperti yang pernah terjadi saat perayaan Paskah pada bulan Maret lalu yaitu sebuah serangan bom di sebuah taman di Lahore yang menewaskan 73 orang. Kala itu, kelompok pemberontak Taliban Pakistan mengklaim serangan tersebut, selain itu mereka menargetkan orang Kristen.

Serangan bunuh diri terhadap sejumlah gereja di Lahore juga terjadi tahun lalu. Kala itu serangan tersebut menewaskan 17 orang. Kemudian serangan tersebut memicu dua hari kerusuhan dan mengakibatkan ribuan umat Kristen meninggal dunia.

Agnes, seorang Pakistan Katolik yang menghadiri upacara peluncuran, berterima kasih atas sikap pemerintah. Dia mengakui walau hal tersebut adalah sesuatù yang simbolik. “Ini tidak lebih dari sebuah simbolik, tetapi membuat saya merasa bangga, itu adalah langkah pertama,” kata dia.

“Mari berharap kami bisa merayakan Natal dengan damai dan harmonis pada masa mendatang,” kata dia. (newvision.co.ug)

sumber : satuharapan.com
www.ayeey.com www.resepkuekeringku.com www.desainrumahnya.com www.yayasanbabysitterku.com www.luvne.com www.cicicookies.com www.tipscantiknya.com www.mbepp.com www.kumpulanrumusnya.com www.trikcantik.net

Rick Warren: Santa Klaus, Frosty Snowman Berbahaya Bagi Natal



Gembala Sidang Gereja Saddleback Rick Warren mengeluarkan peringatan terhadap pembiaran tradisi sekuler seperti Santa Claus dan Frosty Snowman yang menyalip arti sebenarnya dari Natal.

Dalam renungan daring Daily Hope yang diterbitkan Selasa lalu, Warren menyatakan tradisi yang tidak Alkitabiah telah menggantikan peristiwa kelahiran Yesus Kristus.

"Kita memiliki begitu banyak tradisi Kristen. Mereka hanya terus menambahkan: Santa Claus, Rudolph, Frosty, dan Elf di papan rak kita. Kita memiliki tradisi baru berganti tradisi baru, tetapi tidak ada yang berbicara tentang alasan sebenarnya mengapa ada musim ini," tulis Warren.

Lebih lanjut Warren mengungkapkan bahwa tidak ada satu pun dari tradisi-tradisi itu yang dapat membuat perbedaan nyata dan abadi di dalam hidup seseorang. “Namun, hubungan hubungan dengan Tuhanlah yang akan melakukannya."

Warren memberikan gambaran otoritas agama pada zaman Yesus, yang dinilai telah mengembangkan banyak tradisi yang itu justru mengganggu mereka dari mengasihi Allah dan sesama. Ia bahkan mencatat bahwa tidak satu pun dari para pejabat yang hadir saat Yesus lahir.

Rick Warren bukan satu-satunya pemimpin gereja di Amerika Serikat yang memperingatkan umat Kristen khususnya para orangtua karena menempatkan terlalu banyak penekanan pada hal-hal seperti santa claus.

Pada awal bulan Desember lalu, Pendeta Mark Driscoll mengeluarkan sebuah video yang berisi pesan agar para ayah-ibu Kristen di Amerika Serikat seharusnya menceritakan kepada anak-anak mereka tentang Santa Nicholas yang hidup pada abad ke-4 daripada santa claus yang hidup dalam zaman modern.

Sumber : christianpost.com/jawaban.com
www.ayeey.com www.resepkuekeringku.com www.desainrumahnya.com www.yayasanbabysitterku.com www.luvne.com www.cicicookies.com www.tipscantiknya.com www.mbepp.com www.kumpulanrumusnya.com www.trikcantik.net

5 Perang Bersejarah yang Terjadi Tepat Saat Natal



Lima bulan lamanya setelah Perang Dunia I meletus, pasukan Inggris mengambil waktu untuk sejenak mengumandangkan lagu-lagu Natal di medan perang. Keesokan harinya, pasukan Jerman bermunculan dan mulai mendekati pasukan Sekutu saat mereka menyerukan ‘Merry Christmas’ dalam bahasa Inggris. Untungnya, puluhan pejuang Inggris keluar menyambut pasukan Jerman dan mereka berjabat tangan, beberapa di antaranya bahkan bertukar rokok sebagai hadiah. Tepat di momen Natal itulah Genjata Senjata Natal 1994 terjadi.

Natal memang adalah peringatan akan kelahiran juru slamat yang harusnya disambut dengan sukacita dan penuh damai. Namun bukan berarti ketika perayaan Natal tiba, konflik perang di berbagai belahan negara selesai. Peristiwa di atas hanyalah satu keajaiban Natal yang terjadi saat Perang Dunia I.

Berikut ini adalah beberapa sejarah perang dunia yang terjadi tepat saat perayaan Natal.

1776 - Perang Revolusi dan Perang Saudara

Peristiwa perang yang paling formatif bagi Amerika adalah Perang Revolusi dan Perang Saudara yang meledak di malam Natal pada tahun 1776. Presiden George Washington memimpin 2400 pasukannya menyeberangi sungai Delaware sepanjang 300 yar yang sangat dingin di bawah ancaman badai salju. Dan tepat di pagi hari 26 Desember, mereka berhasil mengepung 1400 tentara Hessian yang berkemah di Trenton. Akhirnya jam 9 pagi, pertempuran telah selesai. Mereka menang! Jenderal Washington berhasil mengalahkan Inggris!

1868 – Presiden AS Andrew Johnson mengampuni mantan tentara konfederasi

Pada tahun 1868, presiden AS Andrew Johnson memperpanjang masa pengampunan dan amnesty bagi semua orang yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam pemberontakan. Banyak orang yang kemudian mengecam kebijakan Johnson, sehingga dia menetapkan pengampunan bersyarat dan terbatas, setidaknya sampai tanggal 25 Desember 1868 SM.

1914 – Tentara Jerman, Inggris dan Perancis istirahat sejenak untuk merayakan Natal bersama-sama

Di Natal pertama Perang Dunia I tahun 1914, para tentara keluar dari persembunyian mereka dan menikmati liburan dalam damai. Meskipun kala itu perang masih terus berkecamuk, namun mereka bersedia meletakkan senjata mereka untuk menyanyikan lagu-lagu Natal, bermain sepak bola, dan bertukar rokok dan permen sebagai bentuk kado. Di saat perayaan Natal inilah kesepakatan genjatan senjata di tahun 1914 terjadi.

1941- Jepang merebut kendali atas Hong Kong dengan mengorbankan Inggris

Agresi militer Jepang selama Perang Dunia II dimulai sebelum serangan ke Pelabuhan Harbor. Pada tahun 1931, Kekaisaran Jepang menginvasi Manchuria, wilayah pesisir yang luas di timur laut Cina. Pada tahun 1937, invasi itu membuat kemajuan di seluruh negeri.

Sementara tak lama setelah serangan kejutan ke Pelabuhan Harbor, Jepang kemudian melakukan invasi ke Hong Kong pada tahun 1941. Ratusan orang tewas dalam delapan belas hari pertempuran merebut Hong Kong. Sebagian lainnya terluka dan ditahan di kamp-kamp POW. Jepang mengumumkan perebutan wilayah tepat pada Hari Natal 1941 melalui siaran radio.

1941- Admiral Emile Muselier menangkap Santo Pierre dan Miquelon di sebuah kepulauan dekat Kanada

Pada malam Natal 1941, satuan tugas di bawah Admiral Emile Muselier menyerbu pulau di malam hari. Mereka tidak mendapatkan perlawanan dan berhasil menguasai pulau selama satu jam. Dan di tengah malam 25 Desember 1941 lewat lima menit, berita invasi ini tersiar lewat telegram Koran Kanada dan Amerika dan memberitakan bahwa Santo Pierre dan Miquelon Affaire tertangkap.

Jika merunut sejarah yang ada, Natal memang tidak menjanjikan akan terjadi perdamaian atau sukacita yang sama di berbagai belahan dunia. Saat kelahiran Yesus pun, kondisi Maria dan Yusuf tidaklah mudah, sebab mereka juga melewati perjalanan yang panjang dan melelahkan. Karena itu, mari terus berdoa agar seluruh umat Tuhan di manapun bisa menikmati momen Natal tahun ini dengan khusyuk dan hikmat. 

Sumber : Businesinsider.co.id/jawaban.com
www.ayeey.com www.resepkuekeringku.com www.desainrumahnya.com www.yayasanbabysitterku.com www.luvne.com www.cicicookies.com www.tipscantiknya.com www.mbepp.com www.kumpulanrumusnya.com www.trikcantik.net

Aksi Sweeping Atribut Natal, PGI Protes ke Polisi



Terkait dengan beredarnya surat edaran sejumlah Kepolisian Resor (Polres) dengan merujuk pada fatwa MUI tentang larangan tentang penggunaan atribut natal oleh umat Islam, Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) melayangkan protes ke Polri.

Menurut Sekretaris Umum PGI Gomar Gultom, surat edaran tersebut seolah menempatkan fatwa MUI sebagai hukum positif, padahal Polri dan negara tidak boleh menggunakan fatwa MUI sebagai rujukan dalam pengambilan kebijakan. “Karena mestinya dasar rujukan oleh negara dan kepolisian adalah hukum,” ujarnya, dirilis jawapos.com, Senin (19/13).

Untuk itulah, Gomar mendesak surat edaran Polri yang merujuk pada fatwa MUI segera dicabut. Dia juga meminta Kapolri Jenderal Tito Karnavian menindak tegas Kapolsek maupun Kapolres yang mengeluarkan surat edaran tersebut. “Itu tidak dikenal dalam tata hukum Indonesia untuk dirujuk dalam kebijakan,” tegasnya.

Sementara itu, Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian telah menginstruksikan jajarannya untuk menindak tegas organisasi masyarakat (ormas) yang melakukan razia atau sosialisasi dengan cara-cara anarkistis. Terutama dengan adanya tindakan ormas yang mendatangi pusat perbelanjaan untuk sosialisasi Fatwa MUI tersebut. "Menghadapi persoalan ini, saya sudah perintahkan pada jajaran saya kalau ada sweeping dengan cara anarkistis tangkap dan proses karena itu pelanggaran hukum," kata Tito di Jakarta Timur, Senin (19/12/2016).

sumber : jawaban.com
www.ayeey.com www.resepkuekeringku.com www.desainrumahnya.com www.yayasanbabysitterku.com www.luvne.com www.cicicookies.com www.tipscantiknya.com www.mbepp.com www.kumpulanrumusnya.com www.trikcantik.net

ISIS Serukan Serang Umat Kristen di Amerika Serikat di Masa Natal



Gerombolan teroris Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) menyerukan serangan serigala tunggal terhadap umat Kristen di Amerika Serikat pada musim liburan ini. Menurut Vocative, kelompok teroris yang paling dicari di dunia itu telah memposting daftar nama dan alamat dari ribuan gereja di AS untuk diserang oleh anggota maupun orang-orang yang beraffiliasi dengan mereka.

Daftar ini telah diposting di sebuah grup Facebook kelompok radikal.

ISIS memposting pesan lain, menyerukan serangan serigala dilaksanakan di "toko-toko kopi yang ramai, jalan-jalan, pasar dan tempat-tempat umum."

Seruan ISIS di media sosial ini mengingatkan akan serangan di pasar Natal di Berlin yang menewaskan 12 orang dan melukai 48 orang lainnya.

Kepolisian diJerman mengidentifikasi Anis Amri sebagai tersangka serangan Berlin, menghubungkan dia dengan jaringan teroris di Tunisia dan Jerman. Sampai hari ini, pihak berwenang masih berusaha memburunya.

ISIS mengaku bertanggung jawab atas kematian orang-orang tersebut dan menyatakan akan melakukan yang lebih lagi pada "perayaan berdarah di Tahun Baru Kristen."

Kepolisian di Amerika Serikat menyatakan telah meningkatkan keamanan untuk mencegah peristiwa di Berlin terjadi juga di wilayah mereka. 

Sumber : www1.cbn.com
www.ayeey.com www.resepkuekeringku.com www.desainrumahnya.com www.yayasanbabysitterku.com www.luvne.com www.cicicookies.com www.tipscantiknya.com www.mbepp.com www.kumpulanrumusnya.com www.trikcantik.net

Mengulik Sejarah di Balik Penetapan Natal 25 Desember



Ketika berbicara soal festival keagamaan, kita sering kali sulit memisahkan antara sejarah dan tradisi. Sementara Alkitab tidak benar-benar mengungkapkan bulan, tanggal atau bahkan tahun kelahiran Yesus sendiri. Namun para peneliti dan ahli mampu mengumpulkan beberapa narasi dari fakta Natal pertama terjadi ribuan tahun silam dengan menetapkan 25 Desember sebagai Natal yang dirayakan untuk pertama kali oleh Gereja Katolik.

Bagi orang Kristen, Natal adalah hari besar paling penting setelah Paskah, yang menjadi perayaan kebangkitan Yesus yang begitu fenomenal sepanjang sejarah. Sementara dalam kalender modern yang disebut dengan Kalender Gregorian, yang awalnya dikembangkan oleh Paus Gregorius XIII pada tahun 1582, sebenarnya didasarkan pada kelahiran Yesus. Singkatan dari penanda jaman Masehi dan Sebelum Masehi masih digunakan saat ini sebagai tolak ukur sejarah dari ‘Sebelum Kehadiran Kristus’ dan anno Domini (dalam bahasa Latin artinya Tahun Kehadiran Kristus).

Penetapan pertama Natal pada 25 Desember ditemukan di kalender Romawi pada tahun 336 Masehi. Sebelum itu, Gereja mengikuti perayaan Epiphany yang dirayakan setiap 6 Januari. Perayaan ini sekaligus sebagai penanda libur panjang setiap musimnya.

Perayaan ini juga diikuti dengan festival Three King’s Day, yang mengakui kunjungan dari tiga orang Majus untuk menyaksikan kelahiran Yesus di Nazareth serta pembaptisan Yesus oleh nabi Yohanes Pembaptis di Sungai Yordan.

Lalu siapa sebetulnya tokoh di balik penetapan Natal pada 25 Desember? Sejarawan telah membuktikan bahwa penetapan Natal yang sekarang ini kita rayakan adalah pihak Gereja Katolik. Dalam sejarahnya, tanggal tersebut dipilih karena bertepatan dengan peristiwa titik balik matahari musim dingin di Kalender Julian, kanlender terdahulu sebelum Kalender Gregorian yang masih diikuti oleh denominasi Kristen Ortodoks Timur. Peristiwa kelahiran matahari, yang dipercayai oleh kaum pagan ini akhirnya menggerakkan gereja untuk memilih tanggal 25 Desember sebagai perayaan Natal untuk membelotkan kepercayaan kaum pagan.

Kendati begitu, sebagian gereja tetap tidak setuju karena justru menggunakan tradisi kaum pagan sebagai momen untuk merayakan hari kelahiran sang juruslamat.

Kendati hampir seluruh gereja akhirnya mengikuti penetapan kalender ini, namun tidak semua orang Kristen yang ikut merayakan Natal pada 25 Desember. Karena denominasi Kristen Ortodoks Timur masih mengikuti kalender Julius, dimana Natal dirayakan malah pada bulan Januari. Sementara Kristen Armenia merayakan Natal pada 6 Januari tepat saat perayaan Epiphany.

Terlepas dari benar tidaknya tanggal dan bulan kelahiran Yesus, kita patut bersyukur bahwa penetapan Natal yang jatuh setiap tanggal 25 Desember ini bisa menjadi momen bagi seluruh umat Tuhan duduk bersama-sama dan merasakan sukacita yang sama memperingati kelahiran sang juruslamat dunia. 

Sumber : Ibtimes.com/jawaban.com
www.ayeey.com www.resepkuekeringku.com www.desainrumahnya.com www.yayasanbabysitterku.com www.luvne.com www.cicicookies.com www.tipscantiknya.com www.mbepp.com www.kumpulanrumusnya.com www.trikcantik.net

Pengusaha Muslim Irak Dirikan Pohon Natal Tertinggi di Baghdad



Sikap solidaritas dan empati yang begitu besar terhadap penderitaan umat Kristen di Irak yang kini banyak mengungsi dan melarikan diri dari kejaran gerombolan teroris ISIS, membuat seorang pengusaha Muslim Irak mendirikan pohon Natal tertinggi di ibu kota, Baghdad.

Yassir Saad, pengusaha tersebut mengatakan bahwa dirinya berinisiatif mendirikan pohon tersebut sebagai wujud solidaritas agar sejenak dapat melupakan penderitaan karena perang. “Saya ingin menunjukan bahwa kami dapat bergabung merasakan hari raya ini (Natal) bersama saudara-saudara Kristen, agar sejenak dapat melupakan penderitaan akibat perang, terutama di Mosul,” katanya kepada Associated Press, Kamis (15/12).

Saad menyebutkan bahwa pohon natal itu dibangun dengan biaya sampai US$ 24.000, dengan tinggi 85 kaki atau 26 meter, dan dengan diameter 33 kaki (10 meter), melalui izin yang didapatkan oleh otoritas Taman Zawra di Baghdad. Langkah tersebut didukung oleh banyak pihak di Irak, sebagai langkah perdamaian dunia."Pohon ini merupakan lambang cinta dan perdamaian. Saya ingin semua orang Kristen Irak dapat kembali ke Irak dan tinggal hidup secara tenang dan damai," kata seorang mahasiswa bernama Saba Ismael.

Sampai saat ini jumlah umat Kristen di Irak terus menurun sejak Invasi Amerika Serikat pada 2003. Saat ISIS muncul pada 2014, jumlahnya semakin menyusut karena gerombolan teroris itu memaksa umat Kristen untuk membayar pajak khusus atau pindah keyakinan, bahkan sampai dibunuh. Angin perubahan beberapa bulan ini membuat beberapa dari mereka kembali ke Mosul, tanah air mereka. Namun rumah dan bangunan tempat tinggal mereka telah hancur.

Sumber : jawaban.com
www.ayeey.com www.resepkuekeringku.com www.desainrumahnya.com www.yayasanbabysitterku.com www.luvne.com www.cicicookies.com www.tipscantiknya.com www.mbepp.com www.kumpulanrumusnya.com www.trikcantik.net

Franklin Graham: Natal adalah Tentang Kasih Allah



Pendeta Franklin Graham menyoroti dunia yang kini dilihatnya dalam kekacauan dan fakta bahwa umat Kristen di Eropa dan Timur Tengah banyak yang dibunuh. Namun, di momen bahagia yang sedang dirayakan oleh sebagian besar umat Kristen, ia mengingatkan bahwa Natal sesungguhnya adalah tentang kasih Allah dan karunia keselamatan melalui Yesus Kristus.

“Ia lahir sebagai bayi di Betlehem untuk akhirnya mati di kayu salib untuk menebus kita dari dosa-dosa. Alkitab mengatakan, "Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya," (Efesus 1:7),” demikian tulis Franklin di dalam status akun Facebook yang dipostingnya beberapa saat lalu.

Anak dari Billy Graham tersebut pun mendorong agar siapa saja yang belum menerima Yesus sebagai Juruselamat agar melakukannya hari ini.

“Alkitab mengatakan kepada kita "Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan."(Roma 10:9-10),” pungkas Franklin Graham.

Saat berita ini ditulis, postingan Franklin Graham yang dimaksud telah di-likes 52.000 kali dan dikomentari lebih dari 2.400 pengguna Facebook serta di share lebih dari 18.000.

Sebelumnya, Franklin pernah membuat postingan ajakan doa bagi Gubernur DKI Jakarta non-aktif, Basuki Tjahaja Purnama atau akrab dipanggil Ahok. Postingan tersebut mendapat perhatian besar bagi dunia internasional termasuk Indonesia. 

Sumber : Facebook Franklin Graham / Jawaban,com
www.ayeey.com www.resepkuekeringku.com www.desainrumahnya.com www.yayasanbabysitterku.com www.luvne.com www.cicicookies.com www.tipscantiknya.com www.mbepp.com www.kumpulanrumusnya.com www.trikcantik.net

5 Fakta Natal yang Belum Pernah Anda Ketahui (Part 2)




Banyak orang yang merayakan Natal tanpa mengetahui berbagai fakta di balik sejarah perayaan tersebut. Mungkin saat ini Anda sedang mempersiapkan kado dan berbagai acara untuk menyambutnya. Tapi penting juga bagi Anda untuk mengetahui sejumlah fakta soal perayaan ini, diantaranya adalah:


Jinggle Bells sudah menjadi lagu anthem yang selalu dilantunkan selama perayaan Natal. Namun faktanya, Anda seharusnya mendengar lagu ini special untuk perayaan Thanksgiving yang dirayakan pada bulan November. Komposer James Lord Pierpont yang merupakan penulis lagu ini sebenarnya membuat lagu ini untuk sebuah acara Thanksgiving di tahun 1850-an. Namun kemudian lagu ini bertransformasi menjadi lagu Natal karena begitu banyak orang menyukainya.


Lagu klasik ‘O Holy Night’ adalah sebuah lagu yang begitu berat. Namun faktanya, lagu andalan Natal ini ternyata adalah hasil karya dari seorang iman Yahudi Adolphe Charles Adams. Liriknya dibuat oleh Placide Cappeau de Roquemaure setelah pastor paroki memintanya menulis lagu untuk misa Natal di Prancis pada tahun 1847. Namun saat masa popularitasnya, lagu ini dikecam oleh para pemimpin gereja karena dibuat oleh seorang.

Baca Juga : 5 Fakta Natal yang Belum Pernah Anda Ketahui (Part 1)


Martin Luther adalah seorang protestan yang melahirkan tradisi menhias pohon Natal . menuurt sejarahnya, ia begitu tersentuh dengan keindahan bintang yang bersinar di antara dahan-dahan pohon cemara. Lalu ia membawa pulang sebatang pohon cemara dan menghiasnya dengan lilin-lilin serta berbagai gambar anak-anaknya.


Kehadiran stoking atau kaos kaki di hari Natal diyakini muncul dari cerita tiga bersaudara yang hidup miskin. Untuk memenuhi mahar pernikahan, mereka terpaksa bekerja di dunia prostitusi. Namun, mereka diselamatkan berkat Santo Nicholas dari Smyrna yang naik ke atas cerobong asap dan bermurah hati mengisi penuh stoking mereka dengan koin emas.


Natal sangat identik dengan warna-warna seperti Merah, Hijau dan Emas. Jika Anda pernah terpikir kenapa warna ini begitu melambangkan Natal, jawabannya adalah setiap warna ini memang punya maknanya tersendiri. Seperti misalnya warna hijau melambangkan kehidupan dan kelahiran kembali, merah melambangkan darah Kristus dan emas mewakili terang sebagaimana kekayaan dan kerajaan.


Semoga artikel ini menambah pemahaman Anda soal Natal. Selamat menyambut Natal dengan beragam persiapan yang Anda sedang kerjakan. Tuhan Yesus memberkati! 

Sumber : Factretriever.com/jawaban.com
www.ayeey.com www.resepkuekeringku.com www.desainrumahnya.com www.yayasanbabysitterku.com www.luvne.com www.cicicookies.com www.tipscantiknya.com www.mbepp.com www.kumpulanrumusnya.com www.trikcantik.net

Mengungkap Rahasia Mengapa Domba Bisa Kenal Suara Gembalanya



Yohanes 10:27-28

Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku, dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.

Di Israel, mencari rumput bukanlah hal yang mudah karena kondisi tanahnya yang berbatu, hal ini membuat para gembala harus lebih aktif. Judith Fain saat mengambil gelar Ph.D dari Universitas Durham melakukan penyelidikan tentang cara orang Israel menggembalakan dombanya. Dia menghabiskan waktu beberapa bulan di Israel. 

Suatu hari Judith menjumpai tiga orang penggembala domba dengan kelompok domba-dombanya bertemu di sebuah jalan dekat kota Yerusalem. Tiga orang penggembala itu berbincang sejenak, saat mereka berbincang, domba-domba gembalaan mereka bercampur baur menjadi sebuah kelompok besar. 

Judith begitu tertarik ingin tahu bagaimana tiga gembala itu memisahkan domba milik mereka satu sama lain, jadi dia menunggu sampai ketiga orang itu berpisah. Dia begitu tertegun saat melihat gembala-gembala itu memanggil domba-dombanya. Saat mendengarkan suara gembala-gembala itu, seperti sebuah keajaiban, para domba itu memisahkan diri dari kelompok besar itu dan mengikuti gembalanya masing-masing. Sepertinya selama ribuan tahun cara menggembalakan domba di Israel tidak berubah karena di dalam Alkitab tertulis demikian : 

"Tetapi siapa yang masuk melalui pintu, ia adalah gembala domba.Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar.

Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya. Tetapi seorang asing pasti tidak mereka ikuti, malah mereka lari dari padanya, karena suara orang-orang asing tidak mereka kenal." (Yohanes 10:2-5)

Domba bukanlah hewan yang bodoh seperti anggapan banyak orang, sebab domba adalah hewan yang penuh perhatian. Dia memiliki pendengaran yang tajam sehingga bisa membedakan siapa gembalanya. 

Cara seorang gembala membuat domba itu bisa mengikutinya adalah ia memberi makan domba itu dari tangannya, ia membuat kedekatan dengan domba-dombanya, berbicara kepada mereka sehingga domba-domba itu mengenali suaranya dan menaruh kepercayaan kepadanya. Jadi ketika gembala itu berjalan di depan domba-dombanya, mereka mengikuti dia karena mereka percaya bahwa gembala mereka akan menuntun mereka untuk mendapatkan makanan dan minuman. 

Itu sebabnya Daud menulis dalam Mazmur 23, mengibaratkan dirinya sebagai seorang domba dan Tuhan sebagai gembala. Sebagai seorang gembala di masa mudanya Daud sadar betul tentang sifat domba dan gembala, bagaimana domba bergantung penuh kepada gembalanya dan peka kepada suara gembalanya. 

Hari ini, sudahkah kita memiliki sikap hati seperti seekor domba yang memiliki pendengaran yang peka akan suara Tuhan? Sudahkan kita percaya sepenuhnya kepada Tuhan bahwa Dia akan menjaga dan memelihara kita sepenuhnya? Mari persiapkan diri memasuki tahun yang baru dengan memiliki sikap hati seperti domba ini, dengan demikian kita menjadi seorang murid Kristus. 

Sumber : Jawaban.com
www.ayeey.com www.resepkuekeringku.com www.desainrumahnya.com www.yayasanbabysitterku.com www.luvne.com www.cicicookies.com www.tipscantiknya.com www.mbepp.com www.kumpulanrumusnya.com www.trikcantik.net

Densus 88 Gagalkan Rencana Bom Bunuh Diri saat Natal dan Tahun Baru



Detasemen Khusus (Densus) 88 berhasil menggagalkan rencana bom bunuh diri yang akan dilakukna saat Natal dan Tahun Baru. Hal itu terungkap saat Densus melakukan penyergapan dan penangkapan terduga teroris di Setu, Tangsel, Banten, Rabu (21/12/2016).

"Pengungkapan ini berawal dari keterangan saksi pengembangan saudari Dian pelaku bom panci di Bekasi. Dari keterangan tersebut ada beberapa nama yang sedang akan melakukan aksinya kira kira menjelang Natal dan tahun baru, itu keterangan dari saudara Adam yang sekarang dilakukan pemeriksaan," ujar Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol M Iriawan.

Kelompok terduga teroris Tangsel ini diduga berencana melakukan aksi bom bunuh diri pada saat Natal atau Tahun Baru. Kelompok ini menargetkan pos polisi sebagai lokasi serangan. Awalnya tim Densus 88 mulanya menangkap terduga teroris bernama Adam. Setelah itu tim Densus 88 bergerak ke rumah kontrakan di RT 02, Setu, Tangsel, yang dihuni tiga terduga teroris lainya yakni Omen, Irwan dan Helmi.

"Keterangan dari Adam, aksi dilakukan pada saat natal nanti, sasarannya anggota kepolisian yang sedang bertugas. Modus operandi yang dilakukan pertama adalah melakukan penusukan setelah terjadi kerumunan massa akan melakukan bom bunuh diri," tuturnya.

Sementara itu dari lokasi ini ditemukan tiga bom aktif, di mana 2 bom di antaranya sudah diledakkan (disposal), kemudian senjata api, paralon dan tas ransel berisi peralatan bom.

sumber : jawaban.com
www.ayeey.com www.resepkuekeringku.com www.desainrumahnya.com www.yayasanbabysitterku.com www.luvne.com www.cicicookies.com www.tipscantiknya.com www.mbepp.com www.kumpulanrumusnya.com www.trikcantik.net

5 Fakta Natal yang Belum Pernah Anda Ketahui (part 1)



Ketika Anda tengah sibuk membungkus kado Natal dan mempersiapkan pesta untuk merayakan Natal bersama keluarga dan teman-teman, ada pentingnya bagi Anda untuk mengetahui cerita mengejutkan Natal yang belum pernah Anda dengar sebelumnya.

Ini waktunya untuk memberitahukan Anda tentang 5 fakta yang bisa menambah pemahaman Anda tentang Natal:

1. Penulis Asal New York adalah sosok di balik tampilan Santa modern saat ini

Kelompok penulis New York The Knickerbockers adalah pencetus ide dari tampilan Santa Claus modern seperti sekarang ini. Mereka memperkenalkan cerminan sosok Santo Nicholas, orang suci yang dipercaya sebagai pelindung anak-anak, dalam bentuk pria berpakaian dan bertopi merah yang akan selalu membagi-bagikan kado kepada anak-anak setiap kali Natal tiba. Hal ini pertama kali diilhami oleh buruknya kondisi demokrasi di awal abad ke-19 di New York. Sosok Santa semakin dikenal luas setelah penulis Asal Washington, Irving menulis buku berjudul ‘The Legend of Sleepy Hollow’ yang bercerita soal memberi dan kemurahan hati. Dia juga menggambarkan Santa sebagai orang yang berpostur tubuh besar, kerap mengenakan setelan kostum merah lengkap dengan pipa rokoknya. Merasa tertarik dengan gambaran Santa ini, Clement Clarke Moore, seorang pengarang puisi akhirnya membuat puisi berjudul ‘A Visit from St. Nicholas’ dimana dia juga menggambarkan bahwa rupa Santa yang kita kenal seperti saat ini.

2 Santa tidak selalu memiliki janggut

Tentu saja, Moore dan perusahaan yang menyebarluaskan cerita tentang Santa ini hanya berusaha untuk meningkatkan citra mereka. Menurut buku ‘One Night Stand with American History’ di abad ke-17, pengungsi Belanda membawa sosok pria gemuk periang ke sekitar pantai Amerika dan menilai bahwa seorang Santa itu adalah pria yang ‘tinggi, ramping, dan sangat bermartabat’ tanpa punya janggut. Namun seniman dan kartunis politis Thomas Nast menambahkan janggut dan sosok gemuk seorang Santa di halaman majalah ‘Harper Weekly’ selama abad ke-19 akhir. 

Baca Juga : 5 Fakta Natal yang Belum Pernah Anda Ketahui (part 2)

3. Kereta rusa Santa tidak melaju dengan kecepatan cahaya

Selama ini Anda mungkin berpikir bahwa Santa akan mengunjungi setiap anak-anak di seluruh dunia dalam satu malam (dan saat Anda berusia 10 tahun maka cerita ini akan Anda responi hanya dengan menggaruk-garuk kepala). Faktanya, cerita soal kereta rusa Santa yang berkecepatan cahaya itu hanyalah karangan. Secara teknis, Santa punya waktu 34 jam untuk menyelesaikan tugasnya dan menurut Departemen Energi AS, Fermilab, jika kereta rusa memang punya kecepatan sebesar kecepatan cahaya, maka Santa bahkan hanya bisa mengunjungi sekitar 800 juta rumah dari seluruh anak-anak yang ada di berbagai belahan dunia.

4 Yesus tidak lahir di tanggal 25 Desember

Natal adalah perayaan besar atas kelahiran Yesus Kristus. Tetapi gereja mungkin harus memeriksa kembali tanggal yang sah dari kelahiran Yesus di zamannya itu. Kita percaya bahwa Yesus benar-benar lahir di tanggal 25 Desember, namun seorang teolog awal menemukan bahwa ulang tahun Yesus jatuh pada tanggal 18 November. Sementara seorang Uskup dari Alexandria mempercayai bahwa Yesus lahir pada 28 Maret. Kendati banyak versi soal tanggal kelahiran Yesus, namun kebenarannya Alkitab tidak mencantumkan tanggal atau waktu kelahiran Yesus. Ditetapkannya tanggal 25 Desember sebagai hari kelahiran Yesus di abad ke-4 kemungkinan besar dipengaruhi oleh munculnya perayaan pangan di hari libur.

5. Penggunaan kata ‘Xmas’ tidak benar menghapus Kristus dalam ‘Christmas

Banyak orang yang mulai protes dan menyebar isu bahwa penggunaan kata ‘Xmas’ untuk menyatakan ‘Christmas’ adalah penyesatan. Kata itu dipercaya telah menghilangkan kata Christ dari dalamnya. Tapi jika orang-orang ini benar-benar tahu asal-usul sebenarnya dari kata itu, mereka mungkin akan memilih versi asli dari penggunaan kata ‘Christmas’ ini. Menurut sejarahnya, kata Christianity dieja dengan Xianity, yang silabelnya adalah X’temmas pada tahun 1551. Dan akhirnya disingkat menjadi Xmas.

Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda. Selamat mempersiapkan Natal dan mengalami sukacita senantiasa. Tuhan Yesus memberkati!

Sumber : jawaban.com
www.ayeey.com www.resepkuekeringku.com www.desainrumahnya.com www.yayasanbabysitterku.com www.luvne.com www.cicicookies.com www.tipscantiknya.com www.mbepp.com www.kumpulanrumusnya.com www.trikcantik.net

Pendeta ini Tembak Mati Putrinya dan Kemudian Bunuh Diri



Seorang pendeta di Negara Bagian Maine, Amerika Serikat membunuh putrinya dan kemudian membunuh dirinya sendiri dengan senjata api. Peristiwa tragis ini terjadi pada Kamis pekan lalu.

Pria bernama Daniel Randall (56 tahun) itu diketahui sedang menghadapi persoalan rumah tangga dimana istrinya mengajukan perceraian dan belum lama keluar dari panti rehabilitasi ketergantungan alkohol.

Berdasarkan keterangan Carroll Daggett, 71, kepada Portland Herald Press, anak perempuannya yakni Anita (istri dari Daniel,red) menelepon dirinya pada Selasa sebelum hari kejadian untuk melihat keadaan Claire Randall (anak dari Daniel dan Anita, red). Ia diminta melihat ke rumah Daniel karena sang cucu tidak dapat dihubungi oleh ibunya berulang kali.

Ketika tiba di rumah Daniel pada lusanya, Caroll Daggett menganggap situasi aneh di tempat itu hanyalah untuk perayaan Halloween. Namun, saat melihat ada semprotan tulisan “PEMUTUS JANJI” di dinding, ia menyadari ada sesuatu yang tidak beres. Ketika melihat tubuh Daniel ada di serambi rumah, ia pun langsung menelepon polisi dan meminta Anita agar segera pulang ke rumah. 

Zacharias Smith, salah seorang jemaat yang pernah dilayani oleh Daniel Randall ketika masih melayani di First Congregational Church, Bristol, Rhode Island, mengaku aksi bunuh diri yang dilakukan oleh Daniel tidaklah mencerminkan pria yang ia kenal selama ini.

"Orang ini adalah pria yang luar biasa yang telah membantu begitu banyak orang, tapi entah bagaimana gagal membantu dirinya sendiri. Kita perlu berjaga-jaga atas orang di sekitar yang kita cintai, terutama selama masa-masa sulit seperti masa liburan kali ini. Aku mengasihi dan akan merindukanmu Dan Randall, semoga Tuhan mengampuni jiwamu. Aku akan berdoa untuk Anita, Molly dan Gabe Randall dan aku meminta kamu semua untuk melakukan hal yang sama," demikian tulis Smith di dalam status Facebooknya.

The Washington Post menuliskan bahwa Claire Randall bertempat tinggal di New York, tetapi sedang bersama dengan keluarganya di Maine selama beberapa minggu terakhir. Dia adalah seorang vokalis untuk band bernama Trot Fox dan Manager bagian pendidikan dan pelatihan di Patron Teknology, sebuah perusahaan yang bergerak di dalam bidang perangkat lunak komputer.
Daniel Randall melayani sebagai gembala jemaat di First Congregational Church selama 12 tahun. Pada Desember 2014, ia mengundurkan diri secara terbuka di hadapan para jemaat. Dalam pidato perpisahan, ia mengungkapkan bagaimana ia dan keluarga memiliki pengalaman spiritual yang luar biasa selama melayani di sana.

Sumber : christianpost.com
www.ayeey.com www.resepkuekeringku.com www.desainrumahnya.com www.yayasanbabysitterku.com www.luvne.com www.cicicookies.com www.tipscantiknya.com www.mbepp.com www.kumpulanrumusnya.com www.trikcantik.net

Surat Kebencian Kepada Penganut Agama Lain Bukanlah Ajaran Kristen



Pemimpin Kristen di Vermont, Amerika Serikat mengekspresikan kasih terhadap salah satu organisasi agama Non-Kristen yang baru-baru ini menerima surat kebencian dari orang tidak dikenal.

Pastor Ken White dari Congregational Church College Streetmengatakan bahwa surat kebencian itu sama sekali tidak merepresentasikan ajaran kristen.

"Saya akan mengundang mereka, jika mereka adalah orang Kristen, untuk membaca Alkitab mereka," ujar White seperti dikutip cbn.com. "Saya akan mengundang mereka untuk memberikan penghormatan yang sama bagi harkat dan martabat kepada semua orang seperti halnya yang telah Yesus tunjukkan kepada kita. Saya akan mengundang mereka untuk mendengarkan. Saya menduga orang ini (pengirim surat, red) tidak pernah berbicara dengan satu pun orang Muslim," ungkap White.

Untuk diketahui, salah satu organisasi agama non-Kristen di Amerika Serikat baru-baru ini memposting secarik surat kebencian terhadap mereka ke sosial media. Di dalam surat tersebut, terselip sebuah tindakan pengusiran secara halus kepada para penganut agama non-Kristen. 

Vermont merupakan salah satu daerah yang ada di Amerika Serikat yang paling banyak menerima dengan terbuka komunitas non-Kristen. Sejak akhir 1990, organisasi non-Kristen dibuka di wilayah itu.

Vermont Interfaith Action berencana mengadakan pertemuan antarkomunitas pada hari Jumat pukul 13:00 waktu setempat di Islamic Center untuk menunjukkan dukungan bagi tetangga mereka yang menganut agama non-Kristen. 

Sumber : www1.cbn.com
www.ayeey.com www.resepkuekeringku.com www.desainrumahnya.com www.yayasanbabysitterku.com www.luvne.com www.cicicookies.com www.tipscantiknya.com www.mbepp.com www.kumpulanrumusnya.com www.trikcantik.net