Tolerensi MUSLIM "Ahmad Zainul Muttaqin" Terkait Tuntutan FPI atas BPK di SUMUT



MANUSIA OVER-DOSIS AGAMA

Apakah babi itu haram?
Ya, saya sebagai seorang muslim tentu menganggap babi itu haram untuk dimakan. Tak usah lah kau tanya apa menurut saya makan babi itu haram atau halal, saya pasti akan menjawab HARAM.

Alhamdulillah, sejauh ini baik sengaja maupun tidak sengaja belum pernah sesuap pun daging babi pernah masuk ke perut saya. Seandainya ada daging babi dengan hidangan panggang, bistik dll dihidangkan di depan saya, tentu saya tidak akan memakannya. Dan bila ada orang yang menawarkannya pada saya, tentu dengan tegas akan saya tolak.

Walaupun begitu, saya sebagai muslim juga tidak akan melarang apalagi mencaci sahabat saya yang beragama lain bila mereka ingin makan babi. Itu hak mereka sesuai dengan keyakinan yang mereka anut. Agama mereka tidak melarang mereka untuk makan babi dan itu yang mereka yakini. Lalu apa saya akan memaksa ia untuk tidak makan babi dengan membawa dalil agama saya?

Itulah orang beragama. Hari ini banyak orang-orang yang “over-dosis agama”. Saking “taatnya” beragama ia melampaui batas agama dan agama orang lain. Apa yang ia anggap haram bagi agamanya harus ia terapkan bagi penganut agama lain. Ia seakan lupa, bahwa orang lain tidak meyakini apa yang ia yakini. Sehingga amat lucu jika ia memaksakan apa yang ia yakini pada orang lain yang tidak meyakininya.


Tuhan saja berfirman “La ikraha fid din” >> Tiada paksaaan dalam agama. Dia juga berfirman “La a'budu ma ta'budun wa la antum 'abiduna ma a'bud” >> Aku tidak menyembah apa yang kamu sembah dan kamu juga tidak menyembah apa yang aku sembah. Di akhiri dengan kalimat “Lakum dinukum wa liyadin” >> Untukmu agamamu dan untukku agamaku. 

Tuhan saja tidak pernah memaksa (bahkan mengharamkan pemaksaan) atas hal yang berkaitan dengan KETUHANAN yang merupakan inti Aqidah & Tauhid, apalagi cuma soal makanan.

Saking over-dosisnya agama, mereka bahkan lebih bersemangat daripada Tuhan soal “mengislamkan” orang lain dan menerapkan syariat pada orang lain. Tuhan sendiri sudah berfirman pada Nabi-Nya, “Afa-anta tukrihunnaasa hatta yakuunu mu'minin” >> Apakah engkau hendak memaksa seluruh manusia agar jadi orang beriman semuanya? 

Sudahlah, kalau engkau yakin dengan semboyan yang telah disepakati "Untukmu agamamu dan untukku agamaku", engkau tidak akan galau dengan apa yang mereka makan. Biarkan mereka dengan "syariat" mereka. Biarkan mereka makan apa yang dalam keyakinan mereka tidak haram untuk dimakan. Kau hanya diminta pertanggungjawaban atas apa yang kau makan, bukan yang orang lain makan, apalagi yang umat agama lain makan. 

Sebagai muslim saya masih merasa waras. Saya tahu mereka buka restoran untuk sesama mereka, bukan untuk saya. Mereka tidak pernah memaksa saya untuk makan babi di restoran mereka, karena mereka pun pasti tahu keyakinan saya mengharamkannya. Sebagaimana warasnya saya tidak memaksa mereka menutup restoran mereka, karena saya tahu keyakinan mereka tidak mengharamkannya.

Lagu ROHANI KARO : Sialemen Project

Saya pikir sudah bagus karena mereka telah jujur menulis "RESTORAN BABI PANGGANG KARO", Itu artinya mereka ingin berkata 'STOP MUSLIM JANGAN MAKAN DISINI'. Lah coba mereka hanya menulis "Restoran Masakan Khas Karo", dan tahu-tahu isinya babi. Anda malah akan kelabakan kan? 

Babi itu haram, tapi bersikap intoleran dan memaksakan kehendak dengan membawa dalih agama juga haram kan? Nah sekarang tinggal pikir, apakah anda ingin menjadi muslim yang seperti saya? atau yang over-dosis seperti mereka?

sumber : posting facebook
www.ayeey.com www.resepkuekeringku.com www.desainrumahnya.com www.yayasanbabysitterku.com www.luvne.com www.cicicookies.com www.tipscantiknya.com www.mbepp.com www.kumpulanrumusnya.com www.trikcantik.net

13 comments:

  1. Bagus pak.. Pemikiran yg seperti itu yg lagi dibutuhkan saat ini

    ReplyDelete
  2. baru pemikir yg benar.....semoga mereka mendapat pencerahan dari artikel anda......

    ReplyDelete
  3. jadi bagaimana dengan restoran yang bernama "rumah makan muslim" apakah bukan sebuah stop orang kristen disini" ....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Rendah x ya pemahamannya...
      Itu artinya, justru malah disitulah rmh mkn yg cocok utk kalian. Kalok gak dibuat bacaan kayak gt, tar kalian sndr yg susah. Sibuk nyari rmh mkn yg segama kalian. Kalok kami org merdeka nya kami. Mo mkn dmn aja, selagi itu bkn rmh mkn bahan dasar manusia, oke2 aja gak ada mslh. Krn bagi kami, mknn hnya akan berakhir jd o'ok/e'ek. Dibuang n ditinggalkan dibumi. Gak dibawa ke Surga/Neraka.
      Oya, 1 lg. Kalok takut bekas piring makan kami jd kamu pake, jgn lupa perputaran uang. Bisa aja uang yg didompet kamu prnh ada ditangan org yg menjual daging babi. Buang dah tu uang. Atau tes laboratorium. Ada minyak babinya atau engga.

      Delete
    2. Rendah x ya pemahamannya...
      Itu artinya, justru malah disitulah rmh mkn yg cocok utk kalian. Kalok gak dibuat bacaan kayak gt, tar kalian sndr yg susah. Sibuk nyari rmh mkn yg segama kalian. Kalok kami org merdeka nya kami. Mo mkn dmn aja, selagi itu bkn rmh mkn bahan dasar manusia, oke2 aja gak ada mslh. Krn bagi kami, mknn hnya akan berakhir jd o'ok/e'ek. Dibuang n ditinggalkan dibumi. Gak dibawa ke Surga/Neraka.
      Oya, 1 lg. Kalok takut bekas piring makan kami jd kamu pake, jgn lupa perputaran uang. Bisa aja uang yg didompet kamu prnh ada ditangan org yg menjual daging babi. Buang dah tu uang. Atau tes laboratorium. Ada minyak babinya atau engga.

      Delete
  4. jadi bagaimana dengan restoran yang bernama "rumah makan muslim" apakah bukan sebuah stop orang kristen disini" ....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Rasanya tidak pak..saya memandangnya sebagai pemberitahuan kalau rumah makannya menyajikan hidangan yg halal menurut peraturan agama mreka

      Delete
  5. Sudahlah...kalau FPI itu cuma berkedok Agama saja..di dunia mana ada agama yg diajarkan membunuh kalau bukan pengajaran sesat...coba lihat Santoso di Poso, isis di Surya... apak

    ReplyDelete
  6. Sudahlah...kalau FPI itu cuma berkedok Agama saja..di dunia mana ada agama yg diajarkan membunuh kalau bukan pengajaran sesat...coba lihat Santoso di Poso, isis di Surya... apak

    ReplyDelete
  7. Sebagian besar bahkan mayoritas muslim Indonesia berpikir seperti Bapak. Di Flores bahkan saat acara adat yang muslim bawa babi tapi secuil bahkan bekas pun tidak mereka makan. Mereka ditempatkan sendiri dan disajikan makanan halal. Di Flores penduduk pada minum moke bebas, tapi seorang muslim bisa duduk bersama tanpa meneguk minuman itu, dan mereka dikagumi karena itu pak. FPI bukan islam indonesia, hanya mau membuat wajah indonesia jadi arab saja.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Luar biasa. Salut untuk masyarakat Flores,

      Delete
  8. tai.. pahlawan kesiangan. beraninya rame rame. indonesia doank yang kayak gini. NAZIS

    ReplyDelete