ISIS Bunuh 1.131 Orang Kristen dan Hancurkan 125 Gereja


Militan ISIS di kota Mosul, Provinsi Niniwe, Irak, pada awal menguasai kota itu pada tahun 2014. (Foto: dok/Ist)

Sebuah laporan yang ditujukan kepada Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat awal tahun ini mendokumentasikan nama-nama 1.131 orang Kristen yang dibunuh oleh kelompok ekstremis Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS, antara tahun 2003 dan 9 Juni 2014.

Selain itu, laporan itu juga menyebutkan setidaknya 125 gereja telah diserang dan dihancurkan oleh kelompok yang telah dikutuk oleh seluruh dunia itu.

Laporan yang berjudul, Genocide Against Christians in the Middle East, dikirimkan kepada Menteri Luar Negeri AS, John Kerry pada 9 Maret oleh the Kinghts of Columbis dan kelompok kemanusiaan In Defens of Christians. Delapan hari kemudian, pada 17 Maret, Kerry secara resmi mengumumkan bahwa serangan ISIS terhadap kalangan Kristen, Yazidi dan agama minoritas lainnya adalah genosida.

Inggris, parlemen Eropa, Komisi Tinggi untuk Hak Asasi Manusia PBB dan pemerintah Irak dan Kurdi juga mengumumkan bahwa aksi ISIS adalah genosida.

Laporan itu mencatat bahwa genosida adalah sebuah kejahatan menurut hukum federal dan hukum internasional. Laporan itu mendefnisikan genosida sebagai "semua tindakan yang bertujuan dengan sengaja untuk merusak, sebagian atau keseluruhan, sebuah bangsa, atau kelompok etnis, ras maupun agama, antara lain dengan a) membunuh anggota kelompok, b) menyebabkan kerusakan serius fisik dan mental anggota kelompok, c) dengan sengaja menimbulkan kondisi kehidupan kelompok yang membawa kehancuran fisik secara keseluruhan atau sebagian; d) memaksakan tindakan-tindakan yang bertujuan mencegah kelahiran di dalam kelompok; e) Memindahkan secara paksa anak-anak dari kelompok satu ke kelompok lain."

"Pembunuhan Kristen adalah lumrah" di Irak, Suriah, dan Libya, menurut laporan tersebut. "Banyak yang telah tewas di depan keluarga mereka sendiri. Patriark Katolik Antiokia Suriah, yang banyak bermukim di dataran Niniwe atau di Suriah, melaporkan bahwa 500 orang tewas oleh ISIS selama aksi pengambilalihan Mosul dan daerah sekitarnya oleh ISIS."
"Di Suriah, di mana kelompok Aid to the Church in Need melaporkan adanya kuburan massal Kristen, Patriark Younan memperkirakan jumlah orang Kristen 'yang ditargetkan dan dibunuh oleh kelompok ISIS lebih dari 1.000 orang," menurut laporan tersebut, sebagaimana dilansir dari cnsnews.com.

Pada bagian enam, laporan itu memuat daftar nama dan tempat dan "tanggal kemartiran" dari 1.131 orang Kristen yang dibunuh oleh ISIS. Misalnya, Alicia Nour menjadi martir di Mosul pada 1 Februari 2005. Ashoor Younan Botros dibunuh di Baghdad pada 24 Juni 2013. Pada tanggal 1 Juli 2015, Qays Abd Shaaya menjadi martir oleh ISIS di Baghdad.

Seluruh 1.131 martir yang didokumentasikan itu adalah yang terbunuh pada periode 2003 hingga 9 Juni 2014. Nama-nama ini akan bertambah jika Kristen yang dilaporkan dibunuh pada tahun 2015 dan 2016 ikut dimasukkan.

Selain daftar martir yang diketahui, laporan itu juga mendaftar gereja-gereja Kristen yang diketahui telah diserang oleh ISIS. Ini termasuk, misalnya, Saint George Church di Mosul, yang diledakkan pada 9 Maret pada tahun 2015; Gereja Kaldea Mary Virgin, yang diserang oleh bom mobil pada 9 Juni 2008; dan Gereja Armenia di Mosul, yang dibakar pada 25 Januari 2015.

sumber : suaraharapan.com
www.ayeey.com www.resepkuekeringku.com www.desainrumahnya.com www.yayasanbabysitterku.com www.luvne.com www.cicicookies.com www.tipscantiknya.com www.mbepp.com www.kumpulanrumusnya.com www.trikcantik.net

1 comment: