Draft Tertua dari Alkitab King James Ditemukan


Alkitab King James, buku yang paling banyak dibaca dalam bahasa Inggris yang mana frase seperti ”a man after his own heart” muncul sama terkenal sulitnya untuk dipahami. Sekarang, seorang sejarawan mengklaim telah menemukan draft tertua teks Kristen tersebut, ditulis dalam aksara berantakan, dalam arsip tersembunyi di University of Cambridge.

Manuskrip itu tersembunyi di antara kertas-kertas dokumen milik Samuel Ward, salah satu dari orang yang ditugaskan oleh Raja James I untuk menerjemahkan versi baru dari teks Kristen ke dalam bahasa Inggris pada awal abad ke-17.

Jeffrey Miller, seorang asisten profesor bahasa Inggris di Montclair State University di New Jersey, menemukan secara kebetulan buku catatan berusia 400 tahun tersebut saat melakukan penelitian milik Ward untuk sebuah esai yang dia tulis. Kegembiraan datang ketika Miller menyadari bahwa buku catatan tersebut berisi teks dari bagian buku yang Ward telah ditugaskan untuk membantu menerjemahkan.

Menjelaskan penemuannya di “Times Literary Supplement”, Miller mengatakan buku catatan itu tidak hanya draft paling awal yang pernah ditemukan, tetapi juga satu-satunya rancangan yang masih bertahan hidup yang ditulis tangan oleh salah satu penerjemah asli.

Ward mulai melakukan terjemahannya ketika ia baru berusia 32 tahun, menjadikannya yang paling muda dari 54 atau lebih dari usia orang-orang yang ditugaskan untuk menerjemahkan Alkitab King James.

Penterjemahan Alkitab

Alkitab King James, pertama kali diterbitkan pada tahun 1611, adalah salah satu buku yang paling berpengaruh dan populer dalam sastra Inggris. Ia melahirkan daftar panjang frasa umum dan kiasan, seperti ”out of the mouths of babes,” ”at their wit’s end ” dan ”eat, drink and be merry.” Meski begitu, beberapa dokumen bertahan dari terjemahannya.

Saya pikir ini adalah penemuan yang menarik, dan sepenuhnya kredibel. Semakin banyak kita dapat belajar tentang proses alkitab King James diproduksi, menjadi makin lebih realistis penilaian kelayakan kita,” Jason BeDuhn, seorang profesor studi perbandingan agama-agama di Northern Arizona University, mengatakan kepada Live Science.

King James bertugas sebagai tim penerjemah di London, Cambridge dan Oxford untuk menulis versi bahasa Inggris dari Alkitab yang akan lebih mencerminkan prinsip-prinsip Gereja Inggris. Ward adalah bagian dari satu tim-tim tersebut di Cambridge. Dia kemudian menjadi master di Sidney Sussex, salah satu perguruan tinggi di University of Cambridge, dan makalah ilmiah nya berakhir di arsip kampus.

Pada tahun 1980-an, buku catatan tersebut dipertanyakan, telah digolongkan sebagai MS Ward B, dan diberi label sebagai “tafsiran Alkitab ayat demi ayat” bersama dengan “studi kata Yunani, dan beberapa catatan Ibrani.” Namun ketika Miller meninjau kembali teks tersebut, ia menemukan bahwa itu benar-benar terdapat catatan dan terjemahan dari bagian Apokripha, bagian yang diperdebatkan dari Alkitab yang ditiadakan mulai banyak versi saat ini.

Penemuan ini membantu kita menangkap kembali sisi manusia dalam proses penerjemahan. Saya terutama suka deskripsi Prof Miller tentang Ward yang mencoba keluar dari ungkapan, menyeberang dan mencoba sesuatu yang lain. Ini adalah karya nyata dari terjemahan yang tertangkap basah,” kata BeDuhn.

Menurut Miller, catatan Ward menunjukkan bahwa ia memang bergulat dengan bahasa ayat-ayat tertentu tersebut dalam Apocrypha, misalnya, 1 Esdras 6:32. Dalam Alkitab Uskup abad ke-16 ‘, versi sebelumnya harus disahkan oleh Gereja Inggris, 1 Esdras 6:32 menggambarkan deklarasi Raja Darius, yang menyatakan bahwa siapapun yang didapati melanggar dekrit nya ”of his own goods should a tree be taken, and he thereon be hanged.

Pengajuan revisi pada bagian tengah depan, Ward pada awalnya memulai, ‘A tre,’ tapi kemudian mencoretnya,” jelas Miller.

“No, ‘out of h,’ ia mulai menulis pada pemikiran kedua, tapi kemudian mencoretnya juga. Akhirnya, ia rubah kembali ke pembentukan lebih mudah dimana ia telah memulainya dengan tidak sempurna, yang juga lebih dekat mencerminkan bahasa Yunani dari kutipan tersebut: ‘ a tree should be taken out of his possession’. “

Tampaknya saran Ward diabaikan. Terjemahan King James akhirnya menafsirkan ”out of his own house should a tree be taken, and he thereon be hanged.”

Jendela ke masa lalu

Penemuan baru tentang buku catatan ini bukan hanya dikenal sebagai draft paling awal dari setiap bagian dari Alkitab King James, tetapi juga satu-satunya draft yang dikenal masih bertahan dari setiap bagian Apocrypha. Meski begitu, Miller melihat pewarisannya pada skala yang lebih luas: “Ini menunjukkan cara untuk lebih sepenuhnya, pemahaman yang lebih kompleks dari sebelumnya dari proses tersebut dimana [King James Bible], karya yang paling banyak dibaca dalam bahasa Inggris sepanjang masa,” tulisnya.

Gordon Campbell dari University of Leicester setuju. “Singkatnya, penemuan Miller adalah sebuah jendela di dalam proses penerjemahan, dan itu menjadikannya penemuan paling penting sejak Ward Allen menggali buku kumpulan catatan enam puluh tahun yang lalu,” ungkap Campbell, seorang rekan dalam studi Renaissance, mengatakan Live Science, mengacu pada seorang sarjana Amerika yang pada tahun 1960-an, melacak catatan dari salah satu orang yang bertugas merevisi terjemahan akhir Alkitab King James.

Penemuan ini juga memberi para peneliti sebuah model tentang seperti apakah penampilan draft-draft yang lain.

Salah satu hal yang saya harapkan adalah bahwa draft yang saya temukan menuntun kita untuk menemukan lebih banyak draft Alkitab King James, karena mungkin kita memiliki ide yang lebih baik dari apa yang mungkin terlihat,” kata Miller. (LiveScience/ran)

erabaru.net
www.ayeey.com www.resepkuekeringku.com www.desainrumahnya.com www.yayasanbabysitterku.com www.luvne.com www.cicicookies.com www.tipscantiknya.com www.mbepp.com www.kumpulanrumusnya.com www.trikcantik.net

0 komentar:

Post a Comment