Sulit membedakan skenario mengenai perang akhir zaman yang akan berlangsung antara Yahudi di Israel dan negara-negara Muslim, saat sebelum Israel berdiri. Gimana nggak, selama 2000 tahun orang Yahudi terbesar di berbagai tempat. Mereka yang nggak punya rumah malah mengharapkan belas kasihan dari umat Muslim dan Kristiani.
Di banding Muslim dan Kristen, Yahudi sama sekali nggak diperhitungkan karena tidak memiliki sokongan kuat dalam politik. Namun akhir tahun 1800-an, sejarah berlangsung cepat di mana sebuah kegerakan Zionis merencanakan untuk membangun sebuah rumah bagi kamu Yahudi tepatnya di tanah damai tiga agama, yang saat itu di bawah Khilafah Ustamiyah, Yerusalem.
Sejak tahun 1882 gerakan Zionis ini berulang kali memobilisasikan kaum Yahudi dari berbagai negara, terutama Eropa untuk kembali ke Yerusalem dan mengklaimnya sebagai milik mereka. Lewat deklarasi Balfour, akhirnya Inggris pun berjanji membantu pendirian negara Yahudi tersebut.
Tahun 1917, Inggris berhasil memasuki tanah suci dan mengalahkan tentara Khilafah Ustamani dan akhirnya Yahudi pun diproklamasikan oleh David ben Gurion, perdana menteri Israel pertama pada tanggal 14 Mei 1948.
Tidak hanya memenangkan perang, Israel juga mempermalukan bangsa Arab dan mengeroyokinya. Kini Israel menjadi satu-satunya kekuatan nuklir di Timur Tengah dengan memiliki 60 hingga 200 rudal berhulu ledak nuklir. Sungguh sebuah ancaman nyata bagi bangsa-bangsa Timur Tengah!
Fakta ini adalah Tanda Yang Pertama yang mengonfirmasikan akhir zaman yang disebut di dalam alkitab Zakharia 14:2 (ILT) “Dan Aku akan mengumpulkan semua bangsa ke Yerusalem untuk peperangan. Dan kota itu akan direbut, dan rumah-rumah akan dijarah, dan wanita-wanita akan diperkosa, dan setengah dari kota itu akan keluar ke pembuangan, tetapi sisa dari umat itu tidak akan diangkut dari kota itu.”
Hal ini juga pernah ditulis oleh pakar estakologi Islam, Imran Hosein dalam bukunya ? Jerusalem in the Qur’an’ bahwa Yahudi meyakini restorasi Israel, setelah 2000 tahun kerajaan Israel dihancurkan merupakan 1 dari 7 tanda kehadiran Mashiah,atau Moshiah, Mashiach (Bahasa Ibrani dari Yesus atau Mesias).
Namun yang menarik adalah bahwa bangsa Yahudi tidak menunggu Mesias yang dipercaya Kristen dan Muslim yaitu Yesus kristus (Isa Al-Masih), tetapi Yahudi menunggu mesias yang lain.
Yang dimaksud restorasi Israel bukanlah sekadar pendirian negara Israel, tapi juga negara dengan luas seperti pada era Nabi Daud, yang merupakan era keemasan Bani Israil. Bahkan, gerakan Zionis saat ini menambahkannya dengan gagasan Israel Raya (Eretz Yisrael), yang membentang dari Delta Nil (yang kini masih dikuasai Mesir) hingga ke Sungai Eufrat (yang kini masih dikuasai oleh Irak), seperti yang tertulis di Kitab Genesis (Galatia), bahkan lebih luas lagi.
Tanda Yang Kedua, dari kelahiran Messiah versi Yahudi adalah kembalinya orang-orang Yahudi yang semula berpencar ke Yerusalem seperti yang ditulis di Zakharia 14:2. Hal ini sudah lama berlangsung namun masih terus berlangsung sampai saat ini dan inilah salah satu pemicu persoalan karena Israel terus membangun pemukiman dan mengusir orang Arab.
Tanda Yang Ketiga, adalah pembebasan Tanah Suci (Yerusalem) dari tanah goyim (sebutan untuk semua orang non-Yahudi). Tanda ini sudah terjadi, tapi belum sepenuhnya sempurna. Saat Yerusalem di proklamasikan pada tahun 1948, mereka sudah terlebih dulu menguasai Yerusalem Barat, sehingga mereka menyebut-nyebut Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Namun hal ini belum diakui oleh dunia, pengakuan ini masih sering dibawa dalam kampanye Presiden Amerika maupun ucapan para pemimpin negara barat. Proses ini masih terus ditarik ulur sekalipun Israel sudah mantap mengakuinya sebagai ibu kota abadi.
Saat ini masih ada dua kedutaan besar di Yerusalem, yaitu El Salvador dan Kostarika. Sementara negara lain belum ada yang berani memindahkan kedutaan besarnya ke Yerusalem. Status Yerusalem ini berulang kali mengagalkan proses perdamaian, seperti pertemuan Camp David tahun 2000.
Solusi dua negara (two state solutions) yang menjadi ‘jalan tengah’ yang diendorse para pemimpin barat, seperti Barack Obama, juga terbentur masalah Yerusalem. Menteri Luar Negeri AS, John Kerry, ke Israel dan Palestina, pada 3-5 Januari 2014 lalu, menjadikan Yerusalem juga menjadi satu dari lima isu. Tapi, tetap buntu. Palestina menghendaki Yerusalem Timur kembali ke pangkuannya, seperti sebelum terjadinya perang 1967, dan Palestina pun menghendaki Yerusalem menjadi ibu kotanya.
Tapi Israel menolak dan menyatakan bahwa konstitusi 1980 negara itu telah menyatakan “Yerusalem utuh dan menyatu adalah ibu kota Israel.”
Tanda Keempat adalah kembalinya dibangun Kuil Sulaiman atau Salomo (Haykal Sulaiman atau Masjid Sulaiman). Tanda ini belum terpenuhi, pasalnya lokasi pembangunan kuil ini masih didiami oleh Masjid Al-Aqsha. Namun cepat atau lambat, skenario penghancuran masjid ini akan segera terjadi. Salah satu bukti prosesnya adalah ricuh Palestina dan Israel yang sedang bahan pembicaraan dunia saat ini.
Kuil pertama dibangun Nabi Sulaiman, sebelum akhirnya dihancurkan Nebukadnezar. Kuil kedua dibangun Cyrus Agung, dan kemudian dihancur kan Romawi. Sedangkan kuil ketiga, menurut keyakinan Yahudi, akan dibangun di masa mendatang, yang menjadi pertanda era messiah (the messianic age).
Tanda Kelima adalah bahwa Isreal akan menjadi banga yang super kuat, tidak seorangpun bisa melawannya. Hal ini sudah tertulis di kitab Yosua 1:1-12;24 “Seorangpun tidak akan dapat bertahan menghadapi engkau seumur hidupmu;seperti menyertai Musa. Demikianlah Aku akan menyertai engkau.”(ayat 5). Dan ini hanya masalah waktu saja, beberapa bukti sudah mengarah seperti senjata nuklir yang dimiliki Israel dan politik serta percaturan perekonomian duniajuga sudah berada di bawah penguasaan bangsa Yahudi.
Tanda Keenam adalah bahwa Israel akan di pimpin oleh Messiah (Yesus Kristus). Dia akan memerintah dari Yerusalem.
Tanda Ketujuh adalah Kekuasaan tersebut akan abadi hingga akhir zaman.
Permasalahannya adalah, siapa messiah yang ditunggu-tunggu oleh orang Yahudi tersebut? Lebih dari 2000 tahun lalu, kaum Yahudi telah menolak Yesus sebagai Mesias. Mereka bahkan berkonspirasi dengan bangsa Romawi untuk menyalibkan-Nya. Sampai hari ini bahkan mereka masih saja mempercayai bahwa Yesus adalah nabi palsu. Setelah penolakan Yesus sebagai Mesias tersebut, Allah tidak lagi menurunkan Nabi bagi Israel.
Beratus-ratus tahun hal ini menjadi sebuah perdebatan antara bangsa Yahudi (yang nggak percaya Yesus) dengan mereka yang percaya Yesus. Dan ini akan terus terjadi sampai akhir zaman.
Bagaimana sebenarnya pandangan orang Kristen soal perdebatan ini? Di dalam Kitab Suci orang Kristen dituliskan dengan begitu terang soal nubuatan kedatangan Yesus yang kedua kalinya (Wahyu 1: 7). Hal ini sangat dipercaya akan terjadi sama halnya seperti nubuat yang disampaikan di kitab Yesaya soal kelahiran Mesias (Yesaya 9: 6), dan yang paling mengejutkan Mesias itu sendiri adalah Yesus yang disalibkan dan ditolak oleh kaum sebangsa-Nya. Apakah kamu juga percaya soal hal ini?
republika.co.id/jawaban.com
Israel bukan menunggu sang Dajjal tapi mereka akan menyambut Messias yg mereka nunggu tapi Messias yang akan datang adalah YESUS yang akan datang yang ke dua kali. Saat itulah semua orang Yahudi dan semua umat manusia akan berlutut dan semua lidah akan mengatakan bahwa Yesuslah Tuhan itu sendiri dan penyelamat semua umat manusia.
ReplyDeleteISLAM BUKAN BERPAHAM MESIANIK
ReplyDeleteISLAM BUKAN AGAMA MESIANIK DAN NABI MUHAMMAD SAW BUKAN TUKANG TENUNG (QS. 52:29 DAN 69:40-43)
Paham mesianik itu murni adalah ajaran kaum Yahudi dan Nasrani yang membangkang dengan para nabi dan rasulnya. Kaum peyakin Yahudi tidak mengakui keberadaan Isal Al Masih yang bernasabkan Bunda Maryam karena lahirnya tidak mempunyai bapak sehingga Isa Al Masih bukanlah Mesiasnya sampai detik ini.
Oleh karena itu kaum Yahudi sampai detik ini akan menanti KELAHIRAN SANG MESIAS yang berasal dari dinasti keturunan Raja Daudnya. Mesias kaum Yahudi bakal datang di Akhir Zaman juga dan dia akan menjad raja diraja dari Kerajaan Raya Israel yang kelak akan berkuasa dalam wilayah yang luas sekitar Timur Tengah.
Kaum Nasrani pun demikian karena Isa Al Masih bahkan sudah dijadikannya Yesus itu karena sudah mati lalu hidup kembali dan diangkat ke langit maka mereka pun menanti kembali lagi ke bumi ini untuk menjadi Sang Tokoh Mesiahnya kelak membangun dinasti Nasrani Raya juga.
Lalu kedua paham dari kedua aliran ini menyusup ke dalam ajarannya kaum Muslim khususnya merasuk pada kaum yang ngaku-ngaku sebagai pewaris dinasti keturunan seperti mereka yang ngaku-ngaku keturunan ahlul bait atau keturunan nabi bahkan keturunan rasul. Mereka yang ngaku dinasti keturunan ini pecah dua dalam tubuh kaum Muslim yakni dinasti Syiah dan dinasti Sunninya.
Kaum Syiah mempunyai gagasan paham mesianiknya dengan berpegang pada paham SANG IMAM atau IMAM DUA BELAS-nya yang dihitungnya dari Imam Ali bin Abi Thalib berlanjutnya pada pewaris anaknya Imam Hasan maupun Imam Husein dst. Anggapan mereka bahwa para imam ini adalah berasal dari dinasti keturunan AHLUL BAIT maka berhak kelak menjadi Imam Mahdi di akhir Zaman. Salah satu dari kedua belas imamnya itu tau-tau 'raib' alias hilang entah ke mana ada yang bilang ke langit dan bisa jadi dia bermukim di planet ALIEN yang sedang dicari-cari para astronom dunia. Si imam yang raib inilah kelak akan turun kembali ke bumi ini lalu jadilah dia IMAM MAHDI kemudian katanya akan berduet dengan Isa Al Masih alias Yesus menguber-uber Dajjal dst. Gagasan inikan meniru atau mencomot atau mencopas dari paham kaum Nasraninya yakni Yesusnya raib ke langit juga.
Begitu pula yang ngaku dinasti Sunni mempunyai gagasan tandingan terhadap kaum Syiahnya yakni Imam Mahdinya juga ada tapi sayang belum kunjung lahir-lahir dan juga berasal dari dinasti keturunan nabi, keturunan ahlul bait dan keturunan rasul, tak mau kalah. Imam Mahdi Sunni pun kelak akan berperan hebat di Akhir Zaman juga dia berduet dengan Isa Al Masih yang konon mau membunuh Dajjal dsb. Jelas gagasan ini adalah menyontek gagasan kaum Yahudi yang juga sang mesiasnya belum lahir juga dan akan menjadi raja diraja.
Islam tidak menganut paham ini karena jelas-jelas menirukan paham agama lain seolah-olah peran dan keberhasilan misi Nabi Muhammad SAW sbg Rasul Allah dan penutup para nabi (QS. 33:40) menjadi suatu bentuk kegagalan sehingga harus diturup di akhir zaman oleh kerjanya kedua tokoh tsb. yakni Isa Al Masih dan Imam Mahdi. Kesan menjadi kedua orang inilah yang jadi pemungkas dari ajaran Islam dan menjadi melecehkan peran Nabi Muhammad SAW.
Untuk bahan kajian lebih lanjut silahkan telaah blog:
https://mantankyainu.blogspot.co.id/2017/03/kisah-hoax-dajjal-ke-34.html
https://mantankyainu.blogspot.co.id/2017/04/kisah-hoax-turunnya-nabi-isa-as-fase-ke_7.html
https://mantankyainu.blogspot.co.id/2017/05/kisah-hoax-imam-mahdi-fase-ke-9.html