Sebuah kota sengaja dibanjiri untuk membuat bendungan air, yang tersisa hanya sebuah gereja. Penasaran bagaimana bentuknya sekarang? |
Sebuah kota dan bangunan yang muncul keluar dari air mungkin masih terdengar seperti kejadian mistis. Namun, tidak bagi gereja Potosi di Venezuela.
Dilansir dari mymodernmet.com, Selasa (26/7/2016), pada zaman dahulu, Kota Potosi memiliki sekitar 1.200 penduduk dan tanah seluas 7,7 mil persegi. Sayangnya, kota ini sengaja dibanjiri untuk membuat bendungan air oleh pemerintah Venezuela pada tahun 1985. Oleh karena itu, semua orang di kota ini terpaksa mengungsi dan semua rumah, serta gereja ditinggalkan begitu saja tenggelam di bawah perairan yang sekarang dinamakan Uribante Reservoir, menyisakan satu gereja tua terbengkalai yang masih berdiri sampai saat ini.
Dari tahun 1985 sampai dengan 2008, pengunjung yang datang ke Uribante Reservoir akan menyaksikan pasang surutnya air, melihat berbagai hal yang masih tersisa di kota itu.
Selama ini, puncak gereja tersebut digunakan untuk mengukur tingkat air. Namun, pada tahun 2008, salib di ujung atas gereja mulai tampak lebih tinggi dari permukaan air, yang membuktikan bahwa air di bendungan ini mengalami penyurutan.
Gereja Potosi. Sumber : mymodernmet.com. |
Yang lebih menarik adalah pada tahun 2010, kota Potosi sepenuhnya terungkap untuk pertama kalinya, karena badai ekstrim El Nino. Di sana Anda akan dapat melihat bentangan besar tanah datar dan sebuah gereja yang menjulang berdiri sepanjang 85 kaki. Bagian atas gereja tetap terlihat utuh, meskipun badan gereja telah terlihat berantakan karena air dan erosi.
Bendungan Uribante Reservoir. Sumber : mymodernmet.com. |
Kota Potosi. Sumber : mymodernmet.com. |
Situs kota bersejarah ini berfungsi sebagai pengingat bahwa Venezuela pernah mengalami kekurangan energi yang parah dan mendapatkan kembali kekuatannya dari pembangkit listrik tenaga air.
"Ini membuat saya merasa senang, sekaligus sedih melihat kondisi di sini," ungkap Josefa Garcia, seorang mantan penduduk Potosi.
0 komentar:
Post a Comment