Sebuah pemandangan unik terlihat dalam sebuah video yang direkam di gerbang Masjidil Aqsa Seorang pria Kristen khusyuk berdoa, berdiri di antara saf salat Jumat ribuan Muslim Palestina.
Pemandangan ini tidak sengaja terekam oleh kamera wartawan CNN Oren Lieberman Jumat lalu di luar Kota Tua Yerusalem distrik Wani el-Joz. Pria itu, yang belakangan diketahui bernama Nidal Aboud, berdiri sambil memegang injil dan kalung salib.
Ketika umat Islam ruku, dia menyilangkan tangannya di dada. Ketika umat Islam bertakbir dan sujud, Aboud tetap berdiri dengan khusyuk dan penuh hormat, berdoa sesuai dengan ajaran agamanya.
Saat itu warga terpaksa salat Jumat di luar gerbang Kota Tua setelah Israel menerapkan keamanan ketat dan membatasi pengunjung Masjidil Haram. Langkah Israel ini memicu ketegangan dan protes yang berujung tewasnya tujuh orang.
Aboud, warga Kristen Palestina berusia 24 tahun, mengaku baru sekali ini beribadah bersama kawan-kawannya yang Muslim. Tindakan ini, kata dia, untuk menunjukkan bahwa warga Palestina bersatu melawan Israel.
"Saya punya cita-cita sejak kecil. Saya ingin menyebarkan cinta di dunia. Saya ingin menjadi orang yang menanamkan cinta di hati manusia," kata Aboud, seperti dikutip dari CNN.
Dia telah meminta izin untuk ikut berdoa bersama umat Islam. Kawan-kawannya yang Muslim malah memintanya berdiri di samping mereka.
"Motivasi saya adalah untuk solidaritas bagi saudara-saudara Muslim dan solidaritas untuk Palestina dalam melawan penjajahan Israel dan kebijakannya terhadap situs suci kami, apakah itu masjid atau gereja," lanjut Aboud.
Warga Palestina marah setelah Israel memasang detektor logam di gerbang Al-Aqsa, menyusul penembakan dua polisi Israel pekan lalu. Menurut Aboud kemarahan Muslim Palestina ini bisa dipahami, karena Masjid al-Aqsa adalah tempat suci umat Islam dan Israel tidak berhak menguasainya.
Jika Israel memasang detektor logam di Gereja Makam Kudus (Holy Sepulchre) di Kota Tua, kata Aboud, dia juga tidak akan rela memasukinya.
0 komentar:
Post a Comment