Penjelasan Alkitabiah dan Ilmiah tentang LGBT

Akhir-akhir ini banyak isu seputar LGBT (Lesbi, Gay, Biseksual dan Transgender) kita dengar disekitar kita melalui media-media masa maupun media sosial (medsos). Bagaimana sebenarnya ini bisa terjadi, dan apa pandangan hal tersebut dalam Alkitabiah?

Secara biologi (gen) pada manusia masing-masing laki-laki dan perempuan tertanam dua hormon yang berbeda porsi yang berbeda, yaitu hormon testosteron dan estrogen. Masing-masing laki-laki dan perempuan akan berbeda secara porsinya hormon (zat kimia alami) pada tubuh. Porsi laki-laki akan memiliki 80% hormon testosteron dan 20% hormon estrogen. Sedangkan pada wanita adalah hal sebaliknya 20% hormon testosteron dan 80% hormon estrogen. 

Secara Alkitabiah bisa kita renungkan dari kitab Kejadian 1 : 26-27 Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi." Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka

Hormon itu sendiri secara psikologi akan membentuk perilaku feminin (pengaruh hormon estrogen) dan maskulin (pengaruh hormon testosteron), sensivitas, mood/suasana hati.

Jadi jangan heran terkadang ada wanita yang keluar sifat maskulinnya atau trend disebut TOMBOY adalah akibat dari pengaruh hormon testoteron pada tubuhnya, demikian juga halnya dengan pria ketika keluar sifat feminimnya yang umum kita sebut adalah BENCONG/BANCI, itu adalah bagian dari hormon estrogen yang bekerja pada tubuhnya. 

Secara kehidupan kita melihat ada hal penyimpangan dari kedua hal tersebut seperti lahirnya komunitas LGBT. Kenapa ini bisa terjadi ? 

Secara Alkitabiah bisa kita renungkan dari kitab Roma 1 : 26-27 Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada hawa nafsu yang memalukan, sebab isteri-isteri mereka menggantikan persetubuhan yang wajar dengan yang tak wajar. Demikian juga suami-suami meninggalkan persetubuhan yang wajar dengan isteri mereka dan menyala-nyala dalam berahi mereka seorang terhadap yang lain, sehingga mereka melakukan kemesuman, laki-laki dengan laki-laki dan karena itu mereka menerima dalam diri mereka balasan yang setimpal untuk kesesatan mereka.

Artinya karena pengaruh-pengaruh ilmu pengetahuan bebas kita tidak lagi ingat kodrat sebagai manusia seharusnya. Hal lain yang memungkinkan hal ini terjadi adalah karena pengaruh lingkungan itu sendiri. Ada sebagian survei menyatakan bahwa 20% penyimpangan itu terjadi karena faktor keturunan juga. Tapi kita sebagai manusia Alkitabiah (kristen) seharusnya sejak dini memberikan didikan yang baik kepada generasi kita. 

Sebagai efek dari hal itu juga sudah dijelaskan secara Alkitabiah pada 1 Korinti 6 : 6-10 Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang yang tidak adil tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah? Janganlah sesat! Orang cabul, penyembah berhala, orang berzinah, banci, orang pemburit, pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.

Di negara-negara maju seperti Amerika dan Eropa hal ini sudah banyak terjadi. Hal ini terkait dengan keberagaman sistem sosial yang berbeda jauh dengan kita dengan budaya ketimuran. Adapun hal ini terjadi kasus seperti ini di Indonesia khususnya adalah sebagai akibat dari lingkungan keluarga umumnya, atau korban-korban broken home, kekecewaan atas sifat yang berbeda, sehingga melampiaskan emosional secara psikologi dan sebagainya.

Sisi lain apakah mereka harus kita kucilkan?

Secara manusiawi, umumnya mereka juga tidak menginginkan hal yang sama. hanya saja tingkat pemahaman dan kesadaran kita akan kodrat anak Tuhan tidak kita pahami secara mendasar. Dari itu, sebagaimana layaknya kita pengikut YESUS, hanya dengan bahasa KASIH lah jalan utama untuk kebenaran tersebut kita berikan melalui perhatian, konseling-konseling dan lain sebagainya.

Tuhan Memberkati !!!