Sebuah gumpalan terbakar yang berisi gulungan berusia 2000 tahun, selama puluhan tahun hanya disimpan di dalam ruang arkeologi Israel. Gulungan tersebut terlalu rapuh untuk dibuka.
Kini teknologi pemindai yang baru telah berhasil menyingkapkan apa yang tertulis di dalamnya, yaitu bukti paling awal sebuah teks Alkitab dalam bentuk standar. Penemuan ini diumumkan di sebuah artikel jurnal Science Advances oleh para peneliti di Kentucky dan Yerusalem.
Penemuan ini dapat terjadi dengan bantuan teknologi “pembukaan virtual (virtual unwrapping)”, sebuah metode analisis dengan bantuan scanner x-ray. Para peneliti menyatakan bahwa ini pertama kalinya mereka dapat membaca teks gulungan kuno tanpa membuka secara fisik gulungan kuno itu. Teknologi digital tersebut, yang dibiayai oleh Google dan US National Science Foundation, direncanakan akan dipublikasikan sebagai software open source pada akhir tahun 2017. Para peneliti berharap untuk dapat menggunakan teknologi ini untuk mengintip ke dalam dokumen-dokumen kuno lainnya yang terlalu rapuh untuk dibuka.
Gulungan Alkitab yang diteliti tersebut ditemukan oleh para arkeolog di Ein Gedi, sebuah situs komunitas Yahudi kuno di dekat Laut Mati. Di situs itulah para arkeolog menemukan tabut sinagog yang berisi gulungan. Namun, para arkeolog menemukan gulungan tersebut dalam bentuk gumpalan-gumpalan pecahan gulungan. Sinagog itu hancur karena api, sehingga gulungan-gulungannya terbakar gosong. Cuaca kering di wilayah itu membantu mempertahankan gulungan-gulungan, tetapi saat para arkeolog mulai menyentuhnya, gulungan-gulungan itu akan mulai hancur. Jadi, gumpalan-gumpalan gosong tersebut hanya disimpan saja selama setengah abad tanpa ada yang tahu apa yang tertulis di dalamnya. Teks yang ditemukan dalam gulungan kosong di Ein Gedi itu ternyata 100 persen persis sama dengan versi kitab Imamat yang telah dipakai berabad-abad selama ini, menurut ahli Gulungan Laut Mati, Emmanual Tov dari Hebrew University di Yerusalem, yang ikut serta dalam penelitian itu. “Hal ini cukup mengagumkan bagi kami. Dalam 2000 tahun, teks ini tidak berubah.”, ungkapnya.
Editorial :
Semakin jelas bahwa Alkitab atau Injil atau Bible atau Bibel yang sering difitnah sebagai kitab suci yang isinya sudah tidak murni, palsu, sudah diubah, tidak asli lagi menunjukkan dirinya sendiri bahwa benar sebagai satu-satunya Firman Allah tidak pernah berubah.
Sumber :
Friday Church News Notes. Volume 17, Issue 40 – September 30, 2016. Way of Life.
3D Tech Proves. The Times of Israel. Sept 22, 2016.
http://www.sciencemag.org/news/2016/09/video-unrolling-biblical-scroll-without-even-touching-it
0 komentar:
Post a Comment