Langkah Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas untuk meminta pimpinan SMP Negeri 3 Genteng membatalkan aturan berjilbab bagi seluruh siswinya diapresiasi oleh berbagai kalangan tokoh agama. Dari Kristen, Pendeta Anang Sugeng menyatakan senang dengan respon cepat yang ditunjukkan oleh Bupati sehingga hal tersebut tidak menjadi berlarut-larut.
"Saya langsung kontak Pak Anas saat dengar masalah itu, dan lega ternyata dia sudah bertindak cepat dan tepat. Pak Anas juga mengundang siswi dan orang tuanya yang kebetulan jamaah kami di gereja. Kami senang ada respons cepat, sehingga tidak menjadi polemik berkepanjangan," ungkap Pendeta Anang, Selasa (18/7).
Lebih lanjut pria yang menjabat sebagai Ketua Badan Musyawarah Antar Gereja (BAMAG) Banyuwangi tersebut menyatakan sebagai Bupati, Anas telah memperlihatkan kesungguhannya dalam menjaga keberagaman di Bumi Blambangan.
"Komitmen menjaga kebhinnekaan sangat kuat, termasuk Pak Anas kan sering sekali kumpul bareng umat lintas agama. Kita juga bikin kemah pemuda lintas agama," tutur Pendeta Anang.
Sementara itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Banyuwangi, K.H. Muhammad Yamin berharap persoalan ini tidak berulang kedepannya.
"Soal menjaga keberagaman, kita berkomitmen. Kita ingin tetap terjalin persahabatan yang indah dalam perbedaan," pungkas K.H. Yamin.
detik.com / timesindonesia.co.id / jawaban.com
0 komentar:
Post a Comment