Menyelam di Sungainya Yesus


Mazmur 69: 15

Janganlah gelombang air menghanyutkan aku, atau tubir menelan aku, atau sumur menutup mulutnya di atasku.

Waktu aku masih berusia lima tahun, masih sangat muda waktu itu, ibuku mengajak kami anak-anaknya berenang. Di kolam, kami pun mulai saling menciprati-ciprat air, menikmatinya seperti anak-anak pada umumnya. Dua anak laki-laki yang lebih tua dariku menahanku di dalam kolam. Aku mulai merasa takut waktu kepalaku tenggelam kedalam air. Sampai akhirnya mereka melepaskanku dan membiarkanku bernafas kembali. Kenikmatanku bermain air berubah menjadi sebuah teror mengerikan ketika kepalaku tenggelam ke kedalaman air kolam.

Kecelakaan yang kualami baru-baru ini membuatku harus menjalani terapi fisik secara intensif karena cidera punggung, pinggul dan bahu. Dan ahli terapistku menyarankanku untuk terapi air. Entah bagaimana, aku merasa kalau terapi biasa dengan terapi air itu sangat jauh berbeda. Terapi ini bahkan membuatku sembuh lebih cepat.

Aku mendengar khotbah yang berbicara bahwa hidup di dalam Yesus itu seperti mengarungi sungai. Saat kamu berjalan ke arah sungai, mungkin air hanya akan membasahi pergelangan kakimu saja. Bahkan saat air mulai naik sampai ke lutut kita, kita masih tetap aman. Waktu kita melangkah ke bagian sungai yang lebih dalam air bahkan bisa mencapai bagian pinggang kita. Tapi saat air sudah mencapai bagian kepala kita dan menyelam di dalam air, kita malah bisa bergerak bebas di dalamnya.

Inilah yang aku alami selama masa terapi air yang aku jalani. Aku masih tetap merasa aman ketika air masih menyentuh bagian pinggangku. Tapi setelah air sudah mencapai kepalaku, aku pun berkata, “Tuhan, bawa aku ketempat yang Engkau inginkan.” Kedalaman air adalah tempat dimana iman dan kepercayaan kita bertumbuh kuat. Saat aku menyelam ke dalam air, Yesus akan selalu memegangku. Saat aku terjun ke dalam air, aku benar-benar menyerahkan hidupku kepada-Nya dan aku tidak lagi merasa tenggelam.

Aku ingat kisah Petrus berjalan di atas air. Saat itu Yesus meyakinkan Petrus berjalan di atas air untuk menghampiri-Nya (baca Matius 14: 29-31). Saat itu Petrus benar-benar bisa berjalan di atas air. Hanya saja ketika dia melepaskan pandangannya dari Yesus, dia pun mulai tenggelam.

Aku pun belajar bahwa selama aku fokus kepada Yesus, aku tidak akan takut pada air. Sebaliknya, waktu aku mengalihkan perhatianku dari Yesus, aku pun akan tenggelam. Aku hanya perlu menaruh imanku kepada-Nya dan membiarkan Dia membawaku ke tempat yang Dia inginkan. Apakah kamu juga saat ini sedang berdiri di tepian Sungainya Yesus. Berjalanlah sedikit lebih dalam. Lihat bagaimana Dia membawamu lebih dalam lagi menyelam bersama-Nya.

Berjalan di jalan-Nya Tuhan pasti akan memberikan kita rasa aman


Sumber : Cbn.com/jawaban.com
www.ayeey.com www.resepkuekeringku.com www.desainrumahnya.com www.yayasanbabysitterku.com www.luvne.com www.cicicookies.com www.tipscantiknya.com www.mbepp.com www.kumpulanrumusnya.com www.trikcantik.net

0 komentar:

Post a Comment