Akibat serangan kelompok teroris di Kota Mawrawi, diperkirakan ada 2000 warga sipil yang terperangkap di tengah baku tembak, serangan udara dan bom. Berdasarkan berita yang dirilis oleh CBN.com, saat ini diperkirakan ada 1200 orang anggota kelompok teroris yang berafiliasi dengan ISIS, dan 40 orang di antaranya dikabarkan berasal dari Indonesia.
Data tersebut diungkap dalam pertemuan pemimpin-pemimpin keamanan negara Asia, Shangri-La Dialogue.
Wakil Menteri Keamanan Filipina Ricardo David mengungkapkan dalam pertemuan tersebut bahwa mereka selama ini menganggap remeh kekuatan kelompok pemberontak tersebut.
"Saya benar-benar tidak tahu, perkiraan saya sekitar 250-400, lebih sedikit," demikian ungkapnya.
Menteri Pertahanan Indonesia Ryamizard Ryacudu menyebut kelompok teroris tersebut sebagai "mesin pembunuh" dan mengatakan bahwa negara butuh kekuatan penuh untuk melawan kelompok radikal Islam.
"Terorisme adalah ancaman bagi wilayah ini yang sudah berkembang hingga tingkat yang membahayakan," demikian tegas Jendral Ryamizard.
"Wilayah operasi kelompok mematikan ini sudah mengglobal," tambahnya.
Intensitas serangan dari kelompok teroris yang mengafiliasikan diri dengan ISIS semakin meningkat, bahkan dalam bulan Ramadhan dimana umat Islam sedang menjalankan ibadah puasa.
Sumber : CBN.com/jawaban.com
0 komentar:
Post a Comment