Sikap solidaritas dan empati yang begitu besar terhadap penderitaan umat Kristen di Irak yang kini banyak mengungsi dan melarikan diri dari kejaran gerombolan teroris ISIS, membuat seorang pengusaha Muslim Irak mendirikan pohon Natal tertinggi di ibu kota, Baghdad.
Yassir Saad, pengusaha tersebut mengatakan bahwa dirinya berinisiatif mendirikan pohon tersebut sebagai wujud solidaritas agar sejenak dapat melupakan penderitaan karena perang. “Saya ingin menunjukan bahwa kami dapat bergabung merasakan hari raya ini (Natal) bersama saudara-saudara Kristen, agar sejenak dapat melupakan penderitaan akibat perang, terutama di Mosul,” katanya kepada Associated Press, Kamis (15/12).
Saad menyebutkan bahwa pohon natal itu dibangun dengan biaya sampai US$ 24.000, dengan tinggi 85 kaki atau 26 meter, dan dengan diameter 33 kaki (10 meter), melalui izin yang didapatkan oleh otoritas Taman Zawra di Baghdad. Langkah tersebut didukung oleh banyak pihak di Irak, sebagai langkah perdamaian dunia."Pohon ini merupakan lambang cinta dan perdamaian. Saya ingin semua orang Kristen Irak dapat kembali ke Irak dan tinggal hidup secara tenang dan damai," kata seorang mahasiswa bernama Saba Ismael.
Sampai saat ini jumlah umat Kristen di Irak terus menurun sejak Invasi Amerika Serikat pada 2003. Saat ISIS muncul pada 2014, jumlahnya semakin menyusut karena gerombolan teroris itu memaksa umat Kristen untuk membayar pajak khusus atau pindah keyakinan, bahkan sampai dibunuh. Angin perubahan beberapa bulan ini membuat beberapa dari mereka kembali ke Mosul, tanah air mereka. Namun rumah dan bangunan tempat tinggal mereka telah hancur.
Sumber : jawaban.com
0 komentar:
Post a Comment