Seorang pendeta di Negara Bagian Maine, Amerika Serikat membunuh putrinya dan kemudian membunuh dirinya sendiri dengan senjata api. Peristiwa tragis ini terjadi pada Kamis pekan lalu.
Pria bernama Daniel Randall (56 tahun) itu diketahui sedang menghadapi persoalan rumah tangga dimana istrinya mengajukan perceraian dan belum lama keluar dari panti rehabilitasi ketergantungan alkohol.
Berdasarkan keterangan Carroll Daggett, 71, kepada Portland Herald Press, anak perempuannya yakni Anita (istri dari Daniel,red) menelepon dirinya pada Selasa sebelum hari kejadian untuk melihat keadaan Claire Randall (anak dari Daniel dan Anita, red). Ia diminta melihat ke rumah Daniel karena sang cucu tidak dapat dihubungi oleh ibunya berulang kali.
Ketika tiba di rumah Daniel pada lusanya, Caroll Daggett menganggap situasi aneh di tempat itu hanyalah untuk perayaan Halloween. Namun, saat melihat ada semprotan tulisan “PEMUTUS JANJI” di dinding, ia menyadari ada sesuatu yang tidak beres. Ketika melihat tubuh Daniel ada di serambi rumah, ia pun langsung menelepon polisi dan meminta Anita agar segera pulang ke rumah.
Zacharias Smith, salah seorang jemaat yang pernah dilayani oleh Daniel Randall ketika masih melayani di First Congregational Church, Bristol, Rhode Island, mengaku aksi bunuh diri yang dilakukan oleh Daniel tidaklah mencerminkan pria yang ia kenal selama ini.
"Orang ini adalah pria yang luar biasa yang telah membantu begitu banyak orang, tapi entah bagaimana gagal membantu dirinya sendiri. Kita perlu berjaga-jaga atas orang di sekitar yang kita cintai, terutama selama masa-masa sulit seperti masa liburan kali ini. Aku mengasihi dan akan merindukanmu Dan Randall, semoga Tuhan mengampuni jiwamu. Aku akan berdoa untuk Anita, Molly dan Gabe Randall dan aku meminta kamu semua untuk melakukan hal yang sama," demikian tulis Smith di dalam status Facebooknya.
The Washington Post menuliskan bahwa Claire Randall bertempat tinggal di New York, tetapi sedang bersama dengan keluarganya di Maine selama beberapa minggu terakhir. Dia adalah seorang vokalis untuk band bernama Trot Fox dan Manager bagian pendidikan dan pelatihan di Patron Teknology, sebuah perusahaan yang bergerak di dalam bidang perangkat lunak komputer.
Daniel Randall melayani sebagai gembala jemaat di First Congregational Church selama 12 tahun. Pada Desember 2014, ia mengundurkan diri secara terbuka di hadapan para jemaat. Dalam pidato perpisahan, ia mengungkapkan bagaimana ia dan keluarga memiliki pengalaman spiritual yang luar biasa selama melayani di sana.
0 komentar:
Post a Comment