Sumber : http://www.hbc333.com/
Pernahkan Anda mengalami "Bad Mood" atau perasaan tidak semangat melakukan sesuatu? Dalam pekerjaan apalagi pelayanan kita dituntut untuk tetap konsisten dalam melakukannya. Perasaan tidak boleh dicampur aduk dengan pekerjaan maupun pelayanan.
Seorang pemimpin juga tidak memiliki hak istimewa dalam hal ini, bahkan seorang pemimpin seharusnya terus dapat objektif dalam setiap keputusannya. Namun pernahkan anda mendengar atau bahkan pernah mengatakan, “Sepertinya mood si Boss lagi tidak bagus, lebih baik bicaranya nanti saja,” ketika akan menyampaikan sesuatu mengenai pekerjaan Anda.
Secara alami manusia memang memiliki perasaan yang sering kali dipengaruhi oleh hal-hal yang datangnya dari luar, kemudian ketika bertemu dengan perasaan kita akhirnya dia seakan-akan diproduksi dari dalam.
Ketika Martha menyiapkan hidangan untuk tamunya Yesus, tanpa disadarinya dia telah mencampur adukkan dengan mood-nya dan akhirnya pelayanannya tidak efektif. Yesus segera menolong Marta keluar dan menariknya ke dalam sebuah hubungan yang dalam dengan Yesus sendiri, ketika Maria justru sedang duduk tanpa mencampur adukkan mood-nya di kaki Yesus.
Lukas 10:41 ("Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara”)
Orang yang hidup berdasarkan mood biasanya adalah orang yang independen dan tidak mau bergantung kepada orang lain. Celakanya kepada Tuhanpun kita sering bersikap sama. Padahal Tuhan tidak punya mood meter, kita dapat datang kapan saja kita mau datang kepada Tuhan, dan justru kita yang menunggu mooddiri sendiri enak baru datang kepada Tuhan.
Kalau begitu kunci untuk mengatasi bad mood adalah datang dan duduk di kaki Yesus, setiap saat maka kamu tidak akan dikuasai bad mood lagi.
Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara,tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya." (Lukas 10:41-42)
0 komentar:
Post a Comment