sumber : www.express.co.uk
Dalam sebuah wawancara dengan Radio Free Asia (RFA) jaringan Korea, pedagang Cina-Korea yang berbasis di Pyongyang mengatakan petugas bea cukai di Korea Utara (Korut) mulai menyita produk-produk impor bertanda salib. Langkah itu diambil sebagai sanksi atas kebijakan negara tersebut yang telah menyatakan menutup diri dari dunia internasional.
“Kami selalu ingin memastikan tidak ada barang berlabel Korea dalam produk yang kami bawa dari China. Saat ini kami harus memeriksa kembali bahwa tak ada produk yang berlabel menyerupai salib,” demikian disampaikan oleh RFA.
RFA menambahkan, produk yang kebanyakan mengenakan label salib adalah pakaian wanita, jepitan dan bandana serta dari pria. Sehingga pihak bea cukai harus dengan teliti memeriksa kembali barang-barang tersebut sebelum masuk ke Korea. Barang-barang berlabel tanda ‘silang’ juga turut disita, seperti gantungan kunci, anting-anting dan gantungan kunci.
Terkait peraturan ketat Korut ini, Komisi Kebebasan Beragama Internasional Amerika Serikat (USCIRF) menilai tindakan itu mengarah pada bentuk penganiayaan parah terhadap umat Kristen. Pembatasan impor barang berlabel salib adalah salah satu diantaranya. Sementara di tahun ini, ditemukan bagaimana puluhan ribu orang Kristen ditahan dan dikenakan hukuman kerja paksa di sel penjara. Sebagian diantaranya bahkan dijatuhi hukuman eksekusi mati. Hingga saat ini, umat Kristen Korut masih hidup dalam kekangan pemerintah Komunis.
Untuk itulah Ketua Komite Urusan Luar Negeri, Ed Royce (R-Ca) menyerukan tentang tingginya tingkat pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi di Korea Utara. Dia bahkan mengancam tidak hanya menjatuhi sanksi kepada para pelaku, tetapi kepada pemimpin negara itu, Kim Jong-un dan jajaran pemerintahannya.
Faktanya, umat Kristen di berbagai belahan dunia sedang menghadapi penganiayaan dan pembantaian besar-besaran. Selain Jepang, China,Timur Tengah, dan Nigeria, Korea Utara adalah salah satu negara komunis yang terus getol membantai umat Tuhan yang ada di negara tersebut.
sumber : jawaban.com
0 komentar:
Post a Comment